Menu

Apakah Headphone Bisa Menyebabkan Gangguan Pendengaran? Begini Jawabannya, Hati-hati Moms

15 November 2021 16:30 WIB
Apakah Headphone Bisa Menyebabkan Gangguan Pendengaran? Begini Jawabannya, Hati-hati Moms

Headphone. (Unsplash/Malte Wingen)

HerStory, Jakarta —

Sekolah online, main game dan menonton, banyak anak menghabiskan sebagian besar waktu dengan memakai headphone.

Kondisi ini mungkin membuat Bunda bertanya-tanya apakah headphone dapat menyebabkan kerusakan pendengaran secara permanen. Jawabannya adalah, ya dan tidak.

“Headphone tidak secara khusus lebih berbahaya dibandingkan dengan sumber kebisingan lainnya. Namun, headphone dapat menjadi "kendaraan" untuk paparan kebisingan yang berbahaya jika digunakan secara tidak benar,” kata Boris Chang, audiolog dari Hearing Life di Scarborough, Ontario.

Susan Scollie, Direktur Pusat Nasional untuk Audiologi di Universitas Barat dan profesor di Universitas Barat di Fakultas Ilmu Kesehatan, menjelaskannya bahwa mendengarkan sesuatu yang sangat keras untuk waktu yang lama bisa berbahaya. Jadi, volume dan durasinya perlu dibatasi.

Gangguan pendengaran akibat kebisingan bersifat kumulatif. Jika anak sering terpapar suara keras dalam waktu lama, mereka berisiko mengalami kerusakan permanen," tambah Scollie. 

Delapan jam paparan suara pada 85 desibel (dB), yang setara dengan kebisingan di restoran yang ramai atau lalu lintas yang padat, dianggap berbahaya.

Jadi, jika anak mendengarkan film, musik, atau video game pada 85 dB atau lebih tinggi untuk jangka waktu tersebut sekaligus atau secara kumulatif sepanjang hari, mereka bisa berisiko.

Sementara, tingkat suara 70 dB (sama dengan dengungan saat mengemudi di mobil dengan kecepatan jalan raya) atau lebih rendah dapat didengarkan untuk waktu yang lama tanpa risiko apa pun.

Suara di atas 100 dB dapat menyebabkan kerusakan permanen dalam beberapa menit, di atas 125 dB seperti di konser atau  balapan mobil tanpa pelindung telinga, kerusakan dimulai dalam hitungan detik dan dapat diperbaiki.

Anak-anak di bawah usia lima tahun memiliki saluran telinga yang lebih pendek daripada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, yang memperkuat suara. 

Kewaspadaan ekstra pun harus dilakukan dengan meminimalkan paparan suara keras dengan bayi, balita dan anak-anak prasekolah.

Adapun earbuds sebenarnya lebih baik dari headphone. Earbuds memungkinkan kebisingan sekitar masuk. Itu merupakan hal yang baik jika perlu mendengar mobil dan bahaya lain di sekitar.

Masalahnya adalah itu justru mengakibatkan kecenderungan untuk memblokir suara latar itu dengan menaikkan volume.

Efek samping potensial lainnya adalah earbuds, terutama yang memiliki ujung karet yang dalam, dapat menyebabkan kotoran telinga.

“Saya benar-benar telah melihat bentuk earbuds di dalam lilin. Ini dapat diobati tetapi akan mengurangi pendengaran sampai lilin yang terkena dampak dihilangkan," ujar Chang.

Anak-anak (dan orang dewasa) juga harus memberi waktu pada gendang telinga mereka untuk beristirahat.

Chang merekomendasikan rasio dua banding satu. Jika memakai headphone selama dua jam, luangkan waktu satu jam untuk mengistirahatkan telinga.

Akhirnya, beberapa anak lebih cenderung mengalami gangguan pendengaran. Chang menyarankan untuk sering melakukan pemeriksaan dan ekstra hati-hati dengan volume maksimum yang Bunda izinkan.

Baca Juga: Moms, Kenali Gangguan Pendengar pada Anak Sejak Baru Lahir, Ini Caranya!

Baca Juga: Bisa Bantu Tingkatkan Pendengaran Si Kecil, Ini 5 Mainan untuk Si Kecil Belajar Sejak Dini! Catat Ya Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya

Artikel Pilihan