Menu

Catat Moms! Ibu Menyusui Boleh Diet, tapi...

15 November 2021 18:15 WIB
Catat Moms! Ibu Menyusui Boleh Diet, tapi...

Ilustrasi seorang ibu sedang menyusui anaknya. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Berat badan ibu hamil naik rata-rata 11 hingga 15,8 kilogram selama kehamilan. Karena diet dan menurunkan berat badan selama kehamilan umumnya bukan pilihan yang aman, itulah sebabnya banyak yang ingin mulai menurunkan berat badan setelah Si Kecil lahir.

Tetapi, menurunkan berat badan setelah persalinan bisa sedikit membingungkan, terutama jika Bunda memberikan ASI eksklusif. Menyusui memang membutuhkan kalori tambahan, dan jika penurunan berat badan terlalu cepat, atau asupan dibatasi, ada kemungkinan suplai ASI bisa terdampak.

"Menyusui membutuhkan kalori ekstra, dan jika Bunda menghilangkan terlalu banyak kalori dari tubuh, ada kemungkinan suplai ASI bisa berkurang," jelas Dr. Sherry Ross, OB/GYN di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, CA.

Kebanyakan ahli setuju bahwa menurunkan berat badan selama menyusui bisa aman, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati. Penurunan berat badan selama menyusui harus dilakukan secara bertahap, mengingat kebutuhan akan kalori dan nutrisi yang meningkat. 

“Meskipun aman untuk mencoba menurunkan berat badan setelah melahirkan, umumnya ini tidak boleh dimulai terlalu cepat dan harus dilakukan dengan cara yang sehat,” kata Nina Pegram, RN, PNP, dan IBCLC.

Umumnya, Bunda membutuhkan tambahan 450-500 kalori saat menyusui, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Secara total, sebagian besar Bunda yang menyusui secara ekslusif perlu  mengonsumsi sekitar 2.300 sampai 2.500 kalori total per hari.

Yang menarik, menyusui membakar begitu banyak kalori yang berarti penurunan berat badan terjadi secara alami. Meskipun penurunan berat badan yang tidak disengaja selama menyusui sangat bervariasi, penelitian telah menemukan bahwa wanita yang menyusui cenderung kehilangan lebih banyak berat badan daripada rekan-rekan mereka yang tidak menyusui.

Namun dengan sengaja menurunkan berat badan melalui diet atau pembatasan kalori adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan hati-hati. Dr. Ross merekomendasikan untuk menghindari diet fad atau diet apa pun yang melakukan pembatasan kalori yang ketat. Jenis diet ini gak direkomendasikan selama menyusui, juga tidak direkomendasikan secara umum jika tujuan  adalah penurunan berat badan yang efektif dan tahan lama.

“Hindari diet mode yang secara drastis membatasi kalori dan terlalu menjanjikan penurunan berat badan yang cepat,” kata Dr. Ross.

Bunda juga harus fokus pada makan makanan yang seimbang dan berolahraga. Fokus pada  makanan utuh yang segar dan tidak diproses. Coba ikuti pola makan nabati yang seimbang, membatasi konsumsi daging merah dan susu tinggi lemak, dan mengonsumsi lemak ‘baik’—lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda.

Dr Ross mengatakan diet Mediterania (yang berfokus pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, minyak zaitun, dan ikan) adalah salah satu yang perlu dipertimbangkan. Selain itu, CDC mengatakan bahwa Bunda yang menyusui harus berbicara dengan penyedia medis sebelum memulai diet dengan pembatasan kalori apa pun.

Sekali lagi, menurunkan berat badan saat menyusui gak sepenuhnya “terlarang”, tetapi harus dilakukan dengan cara yang terukur.

Baca Juga: Gak Cuma Stres, Ini Kunci Menyusui Lancar Tanpa Khawatir yang Bisa Dicoba New Moms, Catat Ya!

Baca Juga: Moms Sering Merasa Payudara Jadi Keras dan Nyeri Saat Menyusui? Tiati Ya Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya, Intip Yuk...

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya

Artikel Pilihan