Menu

Dampak Membiarkan Gigi Anak dengan Karies Alih-alih Bakalan Bagus Ketika Dewasa Nanti, Gak Usah Berharap Deh Moms!

22 November 2021 15:15 WIB
Dampak Membiarkan Gigi Anak dengan Karies Alih-alih Bakalan Bagus Ketika Dewasa Nanti, Gak Usah Berharap Deh Moms!

Ilustrasi karies atau gigi berlubang pada anak yang sering diabaikan orang tua. (Freepik/victoriafly)

HerStory, Sukabumi —

Mungkin masih ada sebagian Moms yang beranggapan kondisi gigi si kecil yang berlubang kelak akan bagus ketika ia sudah dewasa nanti. Lantaran bakalan copot dan terganti dengan gigi baru. 

Sayangnya, hal tersebut hanyalah khayalan semata apabila Moms enggak memperhatikan kesehatan giginya dengan rutin menyikat gigi dan memeriksakannya ke dokter gigi

Risiko yang Muncul Akibat Tak Menyikat Gigi

Bukan cuma gigi berlubang, disampaikan drg. Cut Gusti Ayu bahwa membiarkan anak jarang menyikat gigi juga bisa berdampak pada karang gigi sampai abses. Meski anak hanya mengonsumsi ASI dan MPASI. 

"Tetap bisa terbentuk dari sisa-sisa makanan. Dari sisa-sisa makanan itu terus mengakumulasi di dalam rongga mulutnya. Anak tidak sikat gigi, yang namanya plak itu terbentuk 1x24 jam," tutur drg. Ayu saat dihubungi HerStory.id. 

Sehingga apabila jarang bahkan tak menyikat gigi otomatis akan ada debris pada celah giginya. Debris pada anak bisa dilihat dari munculnya kuning-kuning pada permukaan gigi. 

Ada juga abses yang bisa diderita anak gegara menyepelekan lubang giginya. Abses gigi merupakan terbentuknya benjolan yang berisi nanah karena infeksi bakteri. 

Drg. Ayu mengatakan abses gigi tersebut bisa berujung pembengkakan pada wajah, "Nanah, timbul jerawat kecil di gusi, dari jerawat kecil itu bisa menyebabkan bengkak ke seluruh muka."

Geraham Tak Akan Tumbuh Lagi

Belum lagi jika membiarkan gigi geraham berlubang dan masih berharap akan terganti dengan yang baru, itu sangat tak mungkin. Pasalnya, gigi geraham anak akan tumbuh di usia 6 tahun dan menjadi gigi geraham sampai dewasa nanti (selamanya).

"Gigi geraham anak kecil itu pertama kali tumbuh usia 6. itu gigi dewasanya yang bakalan sampai dewasa (selamanya). Dan gigi tersebut yang paling mudah berlubang," tambah drg. Ayu. 

Cara Mengajarkan Anak Menyikat Gigi

Maka dari itu kesehatan gigi anak sama pentingnya dengan kesehatan tubuh yang lain, salah satunya dengan rutin menyikat gigi.

Berikut ini hal yang harus diperhatikan saat mengajarkan anak menyikat gigi sebagaimana dianjurkan drg. Ayu. 

1. Usia 1-3 tahun gunakan pasta gigi non-fluoride. 

2. Usia 1-3 tahun pasta gigi yang diberikan seukuran biji beras, sedangkan diatas 3 tahun sebesar biji jagung. 

3. Ajak anak untuk menyikat gigi bersama-sama tentunya dengan teknik menyikat gigi yang benar, karena anak akan meniru. 

4. Bisa dibantu dengan media visual seperti tontonan dari YouTube supaya anak senang. 

5. Tak lupa untuk selalu memuji anak. 

Atau Moms juga bisa mengajak si kecil untuk memilihkan pasta gigi dan sikat gigi yang ia sukai ketika berbelanja supaya lebih bersemangat untuk menyikat gigi. 

Namun apabila hal tersebut masih belum mampu membuatnya mau untuk menyikat gigi, Moms bisa menggunakan teknik menyikatkan giginya dengan posisi anak tiduran diantara kedua paha Moms. 

"Jadi ibunya posisinya duduk, si anak tiduran jadi kita sikatin saat dia tidur," ucapnya. Moms bisa menggunakan cara tersebut sampai usianya menginjak 3,5 tahun.

Lantaran setelah memasukin usia 4 tahun, ia sudah mulai bisa memahami stimulus apa yang harus dilakukan mengenai kesehatan gigi.

Sedangkan pada bayi, Moms cukup menggunakan kain untuk membersihkan rongga mulutnya secara rutin.

Mencegah Karies Anak yang Masih Menyusui Tengah Malam

Bagi anak yang masih minum susu dengan dot atau menyusui tengah malam (sedang tidur) baik itu dengan ASI atau susu formula, lebih baik untuk memberikan air putih setelahnya guna membilas kandungan gula yang bisa menyebabkan karies. 

Sebab baik ASI maupun susu formula tetap mengandung gula yang nantinya lengket pada gigi, terlebih pada susu formula yang kandungan gulanya tinggi. 

Drg. Ayu juga menyampaikan untuk mulai mengenalkan anak dengan dokter gigi di usia 1 sampai 5 tahun meskipun tak ada keluhan yang dirasakan, guna menciptakan bonding bersama dokter gigi. 

Dengan begitu Moms harus membuang jauh anggapan gigi anak yang mengalami karies (berlubang) akan terganti dengan gigi baru tanpa memperhatikan kesehatan giginya bersama dokter gigi. 

Pasalnya, gigi baru tersebut membutuhkan waktu sampai 10 tahun untuk copot dan tumbuh kembali.

Lantas, apa Moms tega membiarkan anak merasakan sakit gigi terus menerus?

Terlebih jika giginya sampai habis digerogoti bakteri yang membuat gigi baru bisa saja tumbuh sebelum gigi tersebut terlepas karena membutuhkan tindakan oleh dokter gigi.

Sehingga tak menutup kemungkinan akan terjadi penumpukan gigi yang membuat gigi menjadi berantakan. Meskipun rapih atau tidaknya bisa juga dipengaruhi oleh faktor genetik. 

Mengingat sakit gigi pada orang dewasa saja sudah cukup menyakitkan, apalagi pada si kecil yang juga masih belajar mengenali dan mengendalikan emosinya.

Jadi, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan gigi dengan rutin menyikat gigi dan memeriksakan gigi si kecil ya, Moms!

Baca Juga: Bukan Cuma Sikat Gigi, Ini 11 Langkah yang Harus Beauty Lakukan untuk Jaga Kesehatan Gigi, Harumnya Auto Menyegarkan!

Baca Juga: Kesehatan Gigi pada Anak Dapat Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak Lho Moms, Simak Yuk Penjelasan Dokter!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan