Menu

Masuk Tahap Kedua, Ilmuwan Yakin 99% Vaksin Corona Efektif

31 Mei 2020 17:30 WIB
Masuk Tahap Kedua, Ilmuwan Yakin 99% Vaksin Corona Efektif

Ilustrasi wanita yang sedang melakukan penelitian. (Unsplash/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beragam vaksin di dunia telah diciptakan guna memberantas virus corona. Dari sekian banyak vaksin yang sedang diuji, beberapa diantaranya sudah lolos uji coba tahap pertama. Salah satunya adalah vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Beijing.

Vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac saat ini masuk dalam percobaan tahap 2, dengan lebih dari 1.000 sukarelawan berpartisipasi. Para ilmuwan yang bekerja dalam pengembangan vaksin COVID-19 ini pun mengatakan bahwa mereka yakin 99% vaksin ini akan efektif.

"Ya, ya. Vaksin ini akan berhasil ... 99% (pasti)," jawab Luo Baishan, seorang peneliti di Sinovac kepada Sky News.

Baca Juga: Yeay! RI Gandeng Korea Selatan untuk Uji Klinis Vaksin Corona

Baca Juga: Kabar Baik! Vaksin Virus Corona yang Dikembangkan di Cina Menunjukkan Hasil yang Menjanjikan

Baca Juga: Ada yang Baru! Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Mati Meski Vaksin Belum Tersedia, Benar Enggak Sih?

Bulan lalu Sinovac menerbitkan hasil dalam jurnal ilmiah Science yang menunjukkan vaksin, yang disebut CoronaVac. Perusahaan ini terus maju dengan produksi, meskipun terus melakukan penelitian.

Dikabarkan pula bahwa Sinovac saat ini sedang membangun pabrik komersial di Cina. Pabrik ini bertujuan untuk membuat 100 juta dosis vaksin yang akan diberikan ke masyarakat. Namun, pemberian 100 juta dosis vaksin tersebut harus dibatasi. Pihak Sinovac akan memberikan vaksin kepada orang-orang yang membutuhkan terlebih dahulu, seperti tim medis dan orang-orang tua.

"Kami tak memberikan vaksin kepada semua orang. Kami pertama-tama menargetkan kelompok-kelompok berisiko tinggi, misalnya, petugas kesehatan atau masyarakat senior (lansia), yang mungkin memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi. Saya pikir itu akan menjadi titik awal. Sejujurnya, vaksin perlu diproduksi lebih banyak," ujar Helen Yang, Direktur Senior, Sinovac.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.