Obsesi dan cinta dalam suatu hubungan merupakan dua hal yang berbeda. Apa perbedaan antara keduanya?

Jika hubungan dipenuhi cinta, umumnya akan ada rasa saling menjaga perasaan dan mendukung satu sama lain. Berbeda dengan hubungan yang penuh obsesi. Seseorang bisa saja selalu ingin memantau pasangan secara berlebihan, takut kehilangan, mengontrol hidup pasangan, dan posesif berlebihan.

Nah, waspadai tanda bahwa pasangan terobsesi dengan kamu, dilansir dari Times of India. 

Berawal dari pikiran

Terjadinya obsesi dalam hubungan ditandai dengan selalu memikirkan dia tanpa memikirkan diri sendiri. Dari tanda ini, dia selalu ingin memantau kamu setiap saat. Tentu saja hal itu dapat membuat kamu gak nyaman dengannya hingga berakhir menjadi toxic relationship.

Posesif

Dari hubungan yang penuh obsesi tersebut, pasangan akan jadi pribadi yang posesif ke kamu. Walau rasa cemburu sangat wajar karena takut kehilangan, jika dilakukan secara berlebihan, bisa-bisa hubungan menjadi gak sehat. Jadi, cemburu sewajarnya saja. Jangan sampai cemburu berlebihan.

Terus mengirim pesan

Komunikasi memang sangat penting dalam sebuah hubungan. Itu menjadi cara yang baik agar hubungan yang terjalin bisa langgeng. Walau komunikasi itu penting, jika dia terus mengirim pesan dan menelepon setiap saat, ini bisa membuat gak nyaman.

Tentunya, rasa obsesi bisa berdampak pada hubungan Anda. Misalnya, pasangan lupa bahwa kamu memiliki kesibukan lain.

Melupakan lingkungan sekitar

Pasangan yang terobsesi dengan kamu gak hanya berdampak negatif pada hubungan saja. Tapi, juga akan melupakan lingkungan sekitar, mulai dari teman hingga keluarga. Dari dampak ini, tentu akan kehilangan diri sendiri.