Menu

Catat Moms! Anak Terlambat Bicara Bukan Berarti Autis, Ini Cara untuk Membedakan Keduanya

26 November 2021 12:05 WIB
Catat Moms! Anak Terlambat Bicara Bukan Berarti Autis, Ini Cara untuk Membedakan Keduanya

ilustrasi bayi sedang tersenyum (Unsplash/Filip Mroz)

HerStory, Bogor —

Moms, keterlambatan bicara atau dikenal juga dengan speech delay menjadi momok menakutkan bagi kebanyakan orang tua. Nah, anak yang terlambat bicara tak jarang kerap diindiksikan juga sebagai anak mengalami autisme.

Sekilas, anak yang terlambat bicara terlihat mirip dengan anak autis, karena keduanya mengalami kesulitan dalam kemampuan berbahasanya Tapi, kamu jangan terlalu cepat menyimpulkan Moms, karena gak selamanya hal tersebut merujuk pada autisme.

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Dini Adityarini Sp.A., ada cara sederhana untuk mengetahui atau mengidentifikasi anak yang speech delay dengan anak yang mengalami autisme, yakni dengan memerhatikan tatapan dan ekspresi wajah anak.

“Jadi benar autis itu sekarang ada seperti ada ‘ceklisnya’ itu di usia 1 tahun. Dan menurut saya, cara yang paling gampang melihat tanda anak yang autis itu adalah dia tidak bisa menatap mata kita. Jadi kalau matanya kita tatap, dia akan ‘lari-lari’. Kalau anak yang dengan speech delay, walaupun dia belum bisa bahasa ekspresifnya belum ada, tapi ketika kita menatap matanya, di usia 2 bulan even dia bayi premature, kalau kita tatap matanya itu dia bisa menatap kita dengan fokus nggak kemana-mana. Dan di 3 bulan, dia sudah bisa senyum sama kita. Itu salah satu tanda,” tutur dr. Dini, saat webinar Baby Happy Diapers x Sekar Indonesia dengan tema ‘Kupas Tuntas Tahapan Perkembangan Bicara pada Anak & Solusi Tepat Atasi Speech Delay’, sebagaimana dipantau HerStorybelum lama ini.

dr. Dini melanjutkan, ciri lain yang membedakan anak speech delay dan autis adalah jika anak yang mengalami speech delay belum bisa menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi. Namun, mereka secara bertahap akan menunjukkan perkembangan jika distimulasi dengan tepat. Sementara itu, anak autis bisa menyebutkan beberapa kata, tapi tak menggunakannya untuk berkomunikasi. Kata dr. Dini, mereka cenderung akan mengucapkan kata yang diketahui secara berulang-ulang untuk dirinya sendiri.

“Dan sekarang, meski untuk diagnosa autis itu saat ini belum ‘tegak’, jadi gejala belum keluar semuanya tapi sudah boleh mulai diintervensi, artinya kalau orang tua ngerasa kok anak saya beda, misalnya dia gak bisa ditatap matanya, terus kemudian ekspresi. Kenapa tadi di usia 12 bulan itu ekspresi wajah nggak boleh datar. Nah itu kenapa saya sarankan ke orang tua itu untuk setiap hari mengajak anak berinteraksi. Jadi kita tahu banget perubahannya ya hari demi hari ya,” tegas dr. Dini.

Lebih lanjut, dr. Dini menyarankan orang tua jika anaknya mengalami speech delay, lalu kemudian sudah dilakukan penanganan, maka pastikan tiap 3 bulan sekali itu si anak mengalami kemajuan dari sisi bahasa dan bicara.

“Intinya, setiap 3 bulan itu harus ada kemajuan. Karena kalau gak, harus lakukan re-diagnosis lagi. Kalau ada keraguan, sebaiknya segera datangi dokter. Yang refleksnya itu tadi saat usia 2 bulan bisa menatap mata, usia 1 tahun dia wajahnya itu nggak boleh datar. Nah biasanya dengan spektrum autis itu yang paling enggak wajahnya datar,” tandas dr. Dini.

Nah Moms, semoga informasinya bermanfaat ya!

Baca Juga: Tiga Kreator TikTok Ini Aktif Edukasi tentang Autisme di Indonesia, Siapa Saja Ya!

Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Inilah Berbagai Penyebab Anak Jadi Speech Delay, Perhatikan ya Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.