Menu

Jejak Sukses Aline Wiratmaja Wujudkan Kebebasan Finansial: Pahami Profil Risiko dan Financial Goals!

01 Desember 2021 13:59 WIB
Jejak Sukses Aline Wiratmaja Wujudkan Kebebasan Finansial: Pahami Profil Risiko dan Financial Goals!

Aline Wiratmaja, selaku Certified Financial Planner and VOA Broadcasting Fellow (Instagram/@alinewiratmaja)

HerStory, Jakarta —

Berbicara tentang financial freedom untuk wanita bukanlah hal yang mustahil. Dimana, hal ini bisa terwujud salah satunya melalui investasi yang pada akhirnya bisa memiliki aset aktif yang bisa memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga tanpa perlu lagi bersusah payah mencari uang.

Menurut Aline Wiratmaja, selaku Certified Financial Planner and VOA Broadcasting Fellow, di era serba modern saat ini, investasi bukan hanya bidangnya para pria.Bisa disimpulkan juga bahwa investasi bukanlah musuh wanita. Mengapa? Karena investasi bisa membantu kita, kaum hawa, dalam merencanakan keuangan sekaligus mewujudkan impian.

Dengan investasi pula, kata Aline, akan membawa wanita menuju kebebasan finansial atau financial freedom dalam hidupnya, yang nantinya sangatlah berhubungan dengan value dan goals yang ingin wanita raih dalam hidupnya.

Financial freedom adalah soal cara mengelola dan menyelaraskan uang menuju kehidupan yang memungkinkan kita sebagai wanita untuk melakukan apa yang kita inginkan. Kapan pun kita mau, dengan siapa pun yang kita inginkan, di mana pun kita inginkan, dan selama yang kita inginkan. Dan menurutku, wanita mandiri secara finansial itu bisa banget, intinya di sini kita gak harus bergantung dengan orang lain, jadi kita bisa juga menuhin kebutuhan kita sendiri jika kita punya fungsi lain dalam keluarga. Misalnya aku sebagai kakak, aku masih punya kewajiban untuk membantu kedua orang tua saat mereka masih ada, sekarang mereka udah pergi, aku jadi bantuin adik-adik. Jadi kalau kita bisa mendiri secara finansial, kita itu gak harus ngerepotin suami, kita bisa bantu saudara kita kapanpun kita mau. Karena we can make it own money, jadi ada kebebasan untuk menghasilkan uang, jadi buat aku freedom financial itu mahal. Jadi kalau mau beli apapun, hajar aja, karena kita udah punya cuan sendiri. Selain itu, freedom financial juga indah sih menurut aku,” tutul Aline, saat sesi webinar ‘Women & Financial Wellness’ yang digelar Tokocrypto, sebagaimana dipantau HerStory, Selasa (30/11/2021)

Dikatakan Aline, memiliki mindset untuk dapat mencapai financial freedom bukanlah hal yang instan. Ini karena financial freedom itu sendiri adalah sebuah maraton yang panjang. Setidaknya, kata dia, ada 3 poin penting untuk memulainya.

“Jadi ada 3 poin penting banget, yakni pilarnya itu pondasi dulu ya, itu dasarnya. Kemudian adalah perencanaan, dan terakhir mindset. Nah yang masuk pondasi itu misalnya kita tahu uang kita itu larinya kemana. Kemudian jangan lupa juga selain asyik berinvestasi, kita juga jangan lupa dana daruratnya jangan keteteran. Sesuaikan dengan profil dan peranan masing-masing. Jadi yang masih single tentu beda dong dana daruratnya dengan yang sudah menikah. Kemudian beda lagi dengan yang udah berkeluarga plus sandwich generation. Kemudian kurangin gunain paylater. Jangan terlena karena itu utang konsumtif yang bunganya tinggi. Dan jangan lupa juga investasi. Baik ke diri sendiri, maupun juga investasi ke instrument atau asset investasi yang sesuai dengan profil risiko kita. Nah itu soal pondasinya,” papar Aline.

Kemudian soal planning-nya sendiri, lanjut Aline, kita harus gali lagi core values kita itu apa dalam soal keuangan.

“Misalnya kamu lebih enjoy mana, lebih milih kerja lebih keras dapet uang banyak daripada ngerem-ngerem pengeluaran? Oh kalau saya lebih seneng gitu daripada harus ngepress-in pengeluaran, meskipun ujung-ujungnya kira jangan sampai pengeluarannya lebih gede daripada pemasukannya. Kemudian carilah budgeting yang cocok dengan kita. Ada orang yang lebih suka tradisional, dicatat gitu. Ada juga yg pake aplikasi. Lalu kemudian, tentukanlah prioritas kita goals-nya apa,” pesan Aline.

Poin ketiga, adalah mindset. Dikatakan Aline, terkadang saat berinvestasi, kebanyakan orang lupa kan hal ini.

“Jangan lupa soal mindset. Kita suka lupa, kita belajar investasi segala macam, jangan-jangan mindset kita tuh masih mindset yang terbelenggu gitu lho. Misalnya aku tuh sandwich generation, kok kebagian cuma dikit sih, nah itu mindset yang jelek. Jadi kayak membatasi rejeki sendiri. Aku sadar itu salah dan aku patahkan bahwa sandwich generation juga rejekinya berlapis-lapis, combo. Kita bisa kok achive financial goals juga. Gak kalah sama anak-anak yang punya previlage. Kita bisa sama kok kayak gitu,” tutur Aline.

Kemudian, Aline pun mengingatkan bahwa sebagai wanita, terutama yang sudah berkeluarga, biasakan untuk membicarakan segala hal tentang keuangan bersama dengan pasangan. Pasalnya, kata dia, menurut survey, 80% orang yang secara rutin membicarakan keuangan bersama dengan pasangannya, hidupnya bakal lebih bahagia.

“Kemudian biasain juga ngomongin uang dengan orang-orang yang kita sayang. Ada keterbukaan gitu misalnya sama suami. Survey kan membuktikan 80% orang yag secara rutin membicarakan keuangan dengan pasangannya itu bakal lebih bahagia. Ketimbang orang yang jarang atau tidak rutin membahas keuangan dengan pasangannya. Dan yang kalah penting, berilah kebebasan atau keleluasaan diri untuk bisa menikmati hasil jerih payah sendiri. Kadang-kadang ada orang yang udah kerja keras, investasinya dapet, tapi suka terlalu keras dengan diri sendiri, jadi malah gak menikmati gitu hasil kerja kerasnya. Jadi intinya balance lah ya,” jelas Aline.

Terkait kunci utama investasi bagi wanita, Aline berujar bahwa semuanya harus kembali lagi ke profil risiko dan financial goals masing-masing individu. Ia pun mengingatkan bahwa investasi ini adalah sebuah journey yang panjang, yang ke depannya tak bisa diprediksi.

“Kalau menurut saya kunci investasi itu kan kita mengalahkan inflasi ya, intinya sih dari investasi itu cuan dengan nyaman, jadi balik lagi ke profile risiko masing-masing, ke financial goals kita sendiri itu apa. Dan juga kita harus ingat bahwa investasi ini adalah journey, sebuah perjalanan yang panjang, yang kita gak tau apakah strategi investasi kita ini oke atau gak di ke depannya. Kita harus ingat bahwa investasi ini kan kayak marathon bukan sprint. Jadi misalnya bolehlah kalau lagi cuan itu joget-joget, tapi harus inget lagi goals kita beberapa tahun lagi kecapai apa gak. Ujung-ujungnya kan kita pengen punya passive income,begitu,” terang Aline.

Lebih lanjut, Aline juga mengatakan bahwa dalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi, investment planning itu sangatlah penting dan harus dipikirkan baik-baik.

Investment planning itu memang penting banget, tapi aku mau ingetin lagi pondasinya ya, jangan all in, all out di satu insturmen yang berisiko, ataupun loncat langsung investasi tapi kedodoran fundamental atau dasarnya. Misalnya emergency fund atau dana darurat itu harus diinget. Kemudian proteksi jangan lupa, dan dinamanya investasi itu kita gak bisa mau enaknya aja gitu, gak mau susahnya. Jadi mau cuannya doang gak mau belajarnya. Begitu kena fluktuasi harga kan terkaing-kaing. Kita harus punya ‘kekaleman’ di tengah-tengah misalnya volatilitas, instrumen investasi yang kita pilih gitu kita harus ngerti paling enggak dasar-dasar analisa teknikal. Kita harus ngerti fundamental dari asset yang kita hold gitu. Mindset-nya juga penting dan yang tak kalah penting itu money management biar gak kedodoran. Kuncinya itu sustainability jadi bukan cuma cuan sesaat, kita mau cuan yang jangka panjang juga yang bisa mengantarkan ke tujuan finansial kita,” jelas Aline.

Lebih lanjut, Aline juga menyebut, salah satu instrumen investasi yang bisa dicoba oleh wanita adalah Kripto. Aline menilai, investasi asset Kripto ini sangatlah menarik. Apa alasannya?

“Di kripto ini aku termasuk holderer aja, kalau di saham itu kayak beli saham bluchip, dibeli aja. Jadi view-nya itu longterm karena buat aku lebih save. Karena market kripto itu never sleep ya, jadi kita money management-nya gak boleh kedodoran. Menariknya dari kripto, yang pasti return-nya itu bener-bener bisa sangat fantastis. Tapi di sisi lain kita juga harus bisa mitigasi atau harus siap dengan fluktuasi dalam jangka pendek. Kita harus punya beliver bahwa ini adalah aset yang berharga untuk di-holding. Jadi meskipun ada angin ribut, kita harus tahu kenapa alasannya kita pegang aset ini dan untuk apa,” pungkas Aline.

Baca Juga: Gak Cuma Hindari Utang, Ini 5 Tips Kelola Uang dengan Konsep, Moms-Dads Intip Yuk!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.