Selingkuh menjadi hal yang gak diinginkan bagi tiap pasangan. Umumnya, selingkuh terjadi dalam bentuk interaksi fisik, seperti berciuman, berpelukan, menghabiskan waktu bersama dan lainnya.

Namun, di era digital, selingkuh gak hanya berupa fisik, tapi juga lewat media sosial. Dari pesan genit hingga stalking seseorang yang membuat tertarik, ini semua patut diwaspadai sebagai awal dari perselingkuhan.

Sebuah penelitian di Inggris pada 2014, mengungkapkan bahwa media sosial adalah penyebab runtuhnya perkawinan, di antara sepertiga pasangan yang bercerai. Mirisnya, angka ini terus meningkat.

Theresa Herring, LMFT, seorang terapis pasangan di daerah Chicago, menyatakan bahwa pasangan yang selingkuh di media sosial umumnya merasa gak bahagia dengan kehidupan/hubungan nyatanya.

"Biasanya, dimulai ketika seseorang memberi mereka validasi yang mereka cari. Mereka menemukan kembali bagian diri mereka yang hilang, merasa seperti seseorang menghargai mereka apa adanya," kata Herring, sebagaimana dikutip dari media sindikasi Akurat.co.

Namun, itu bukan berarti semua hal yang dilakukan pasangan dapat disebut sebagai selingkuh. Tapi perubahan kecil bisa menjadi salah satu tanda pertama.

"Jika bisa mengenali tanda-tandanya sejak dini, kamu bisa lebih cepat memperkuat hubungan untuk menghindari atau menyembuhkan dari perselingkuhan," kata Herring.

Berikut adalah beberapa kebiasaan media sosial yang menurut para ahli mungkin berarti pasangan mulai berselingkuh: 

• Mengikuti akun lawan jenis yang menarik perhatiannya.
• Terus-menerus memeriksa postingan lawan jenis.
• Menyukai foto lawan jenis terus menerus.
• Sering mengomentari foto mantan.
• Mengirim DM genit.
• Menghapus riwayat pencarian.
• Membuat akun media sosial lain tanpa memberitahumu.

Tindakan-tindakan diatas tampaknya memang gak berbahaya untuk hubunganmu. Namun, tanpa kamu sadar ini dapat membahayakan. Selain itu, jangan pernah menganggap remeh interaksi intens di media sosial, bahkan dengan orang yang belum pernah dijumpai.