Potret bahagia sepasang kekasih usai menikah (Unsplash/Samantha Gades)
Beauty, ketika menjalani suatu hubungan asmara tentunya kita menginginkan hubungan tersebut untuk sampai kejenjang pernikahan. Tanda-tanda seseorang siap nikah bukan hanya soal usia saja, tapi lebih jauh lagi melibatkan kesiapan fisik, mental, dan finansial. Terkadang tanda-tanda seseorang siap nikah bisa sangat jelas terlihat, seperti frekuensi membicarakan rencana pernikahan secara terbuka. Namun tidak semua orang menunjukkan hal ini dengan jelas. Ada yang ekspektasi dan tenggat waktunya masih samar.
Lantas, bagaimana cara mengenali tanda-tanda bila seseorang siap untuk menikah? HerStory telah merangkumnya dilansir dari berbagai sumber, Senin (8/6/2020). Simak terus ulasan berikut ini ya, Beauty!
Baca Juga: Rawan Berantem, Ini 4 Tips Bikin Pernikahanmu Adem Ayem Selama Karantina!
Baca Juga: Selamat! Puteri Indonesia 2009 Qory Sandioriva, Resmi Nikah Lagi dengan Seorang Pilot
Baca Juga: Dituduh Jadi Pelakor Atalatik Syah dan Tsania Marwa, Vonny Cornellya Naik Pitam!
Tanda-tanda lain seseorang siap menjalin komitmen ke jenjang pernikahan adalah tidak ragu memperkenalkan pasangan kepada keluarga besar, bukan hanya keluarga inti saja. Jika ada perbedaan pandangan tentang hal ini semisal pasangan tidak ingin diajak berkenalan dengan keluarga lebih cepat, diskusikan dan cari jalan tengah. Jangan ada yang merasa terpaksa.
Tidak ada hubungan yang tidak diwarnai konflik. Justru dari sinilah kematangan emosi dan kedewasaan dinilai. Ketika ada konflik entah itu kecil atau besar, idealnya orang yang siap nikah sudah bisa mengatasinya secara dewasa, tanpa perlu berlebihan melibatkan orang lain. Kuncinya tentu saja pada komunikasi yang nantinya akan menjadi pondasi kuatnya pernikahan.
Kepercayaan adalah landasan setiap hubungan, itu pasti. Salah satu indikator seseorang siap nikah bisa dilihat dari hal ini. Ketika hubungan sudah serius dan tidak ada lagi trust issues seperti khawatir pasangan berbohong atau menutupi sesuatu, maka komitmen pernikahan bisa jadi pertimbangan. Kepercayaan ini sangat vital karena menjadi dasar komitmen seseorang. Jika tidak ada kepercayaan, pernikahan di usia berapapun hanya akan membuat seseorang merasa insecure bahkan posesif.
Tidak seperti yang banyak dipercaya orang-orang, pernikahan bukan ajang untuk mengubah pasangan. Jadi, pastikan indikator siap nikah ini termasuk menerima sifat negatif pasangan hingga seumur hidup. Tidak ada dongeng bahwa pernikahan akan membuat sifat seseorang berubah drastis. Jadi, pastikan bisa menghadapi sikap menyebalkan pasangan – jika ada – sebelum menikah dengannya. Apabila masih tidak bisa kompromi dengan sikapnya, bisa jadi dia bukan jodoh yang tepat.
Antusiasme seseorang yang siap nikah bisa dilihat dari rencananya ke depan. Bukan hanya soal bagaimana pesta pernikahan akan digelar berikut tema warnanya saja, tapi bagaimana kehidupan setelah sudah hidup bersama sebagai suami istri. Termasuk mendiskusikan bagaimana menyelaraskan perbedaan saat harus bersama-sama satu atap 24 jam dalam sehari.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.