HerStory, Bekasi —

Tiap orang tua tentunya ingin anak mereka terlahir secara sehat dan normal. Namun, risiko segala macam gangguan nggak bisa dihindari sepenuhnya, salah satunya autisme.

Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan pada seorang anak yang menyebabkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi mereka menjadi terganggu.

Penyebab autisme belum diketahui secara pasti. Tapi, risiko terjadinya gangguan autisme dapat meningkat apabila terdapat faktor genetik dan lingkungan, seperti paparan racun, asap rokok, infeksi, efek samping obat-obatan, serta gaya hidup gak sehat selama hamil.

Dikutip dari berbagai sumber, Dads dan Moms dapat mengetahui apakah buah hati mengidap gangguan autisme atau enggak dengan mengetahui tanda-tandanya di bawah ini:

- Enggak ada hubungan sosial selama bermain

- Ketertarikan nggak umum dan kuat terhadap ponsel.

- Enggak mengajak orang lain ketika bermain.

- Enggak merespons saat namanya dipanggil.

- Menikmati kelitikan tapi gak melihat kepada orang lain untuk menunjukkan rasa senang.

Ciri anak autis adalah sulit bersosialisasi, dan sering kali terlihat asyik dengan dunianya sendiri, sehingga sulit terhubung dengan orang-orang di sekitarnya. 

Selain itu anak dengan gangguan autisme terkadang juga terlihat kurang responsif atau sensitif terhap perasaannya sendiri atau pun orang lain, yang mana membuat mereka tidak mudah berteman, bermain dan berbagi mainan dengan teman.

Gangguan komunikasi

Gangguan komunikasi kerap dialami anak yang mengidap autisme, seperti sulit bicara, menulis, membaca, dan memahami bahasa isyarat, seperti menunjuk dan melambai. Hal ini menyebabkan mereka sulit untuk memulai percakapan dan memahami maksud dari suatu perkataan atau petunjuk yang diberikan orang lain.

Terkadang anak dengan autisme mengucapkan satu kata secara berulang atau yang beberapa waktu lalu didengarnya; mengucapkan sesuatu dengan nada tertentu atau seperti sedang bersenandung, atau sering tantrum.

Gangguan perilaku

Ada banyak gangguan perilaku yang ditunjukkan oleh anak dengan autisme, diantaranya seperti marah, menangis, atau tertawa tanpa alasan yang jelas. Selain itu mereka bisa hanya menyukai atau mengonsumsi makanan tertentu.

Anak dengan autisme juga kerap melakukan tindakan atau gerakan tertentu dilakukan secara berulang, seperti mengayun tangan atau memutar-mutarkan badan dan hanya menyukai objek atau topik tertentu.

Tingkah laku ekstrim anak autisme adalah melakukan aktivitas yang membahayakan dirinya sendiri, seperti menggigit tangan dengan kencang atau membenturkan kepala ke dinding.

Bagi ayah dan bunda yang menemukan tanda-tanda autisme pada anak, segera bawa mereka ke ahli ya. Karena semakin cepat tanda autis diketahui, semakin mudah untuk ditangani.

Baca Juga: Moms, Anak Autisme Pantang Konsumsi Makanan Jenis Ini, Bisa Ganggu Perkembangan