Kini dunia tengah digemparkan dengan mutasi virus corona baru, yakni Varian Omicron. Dengan perkembangan virus corona seiring berjalannya waktu, para ilmuwan menyelidiki keefektifan vaksinasi dan booster yang ada terhadap strain baru SARS-CoV-2.

Mengejutkan para ilmuwan  menemukan bahwa salah satu perlindungan terhadap mutasi baru virus corona bisa dilakukan dengan vaksin hidung. Penelitian ini diterbitkan di Science Immunology.

"Respons baru terhadap virus yang bermutasi cepat mungkin ditemukan tepat di pintu paru-paru kita," kata Prof Akiko Iwasaki dari Universitas Yale, Profesor Imunobiologi Waldemar Von Zedtwitz dikutip dari Fox News (15/12/2021).

Para peneliti dari Universitas Yale bekerja dengan Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York dan menemukan vaksinasi intranasal (melalui hidung) dapat memberikan perlindungan berbasis luas terhadap virus pernapasan heterolog yang diuji pada tikus.

Penulis penelitian menjelaskan bahwa selaput lendir di hidung memiliki garis pertahanan sendiri yang dapat melawan patogen udara atau makanan. Jaringan lendir menghasilkan sel-sel yang mengeluarkan imunoglobin A (IgA), antibodi yang melawan penyakit.

"Kemudian antibodi ini bekerja secara lokal pada lapisan mukosa di hidung, paru-paru, dan perut dengan cara yang berbeda dari vaksin, yang membangkitkan respons imun di seluruh sistem," kata para ilmuwan.

Kelompok peneliti mencatat bahwa penelitian telah mengamati peran protektif sel penghasil IgA dalam memerangi patogen usus. Para peneliti memutuskan untuk menyelidiki apakah memicu respons IgA juga dapat menghasilkan respons imun lokal terhadap virus pernapasan.

"Pertahanan kekebalan terbaik terjadi di gerbang, menjaga dari virus yang mencoba masuk," kata Prof Iwasaki.