dr. Ardiana Kusumaningrum, Sp.MK, selaku Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik di RSUI.(Riana/HerStory)
Beauty, menjelang akhir tahun 2021 ini, dunia masih bergelut dengan pandemi Covid-19. Lebih dari 4,2 juta orang yang telah terinfeksi dengan lebih dari 143 ribu orang yang meninggal.
Setelah dihantam kasus Covid-19 tertinggi pada sekitar bulan Juli-Agustus 2021 lalu, dan akhirnya melandai pada Oktober-November 2021, kekhawatiran terhadap lonjakan kasus kembali dikhawatirkan. Terlebih lagi, tanggal 24 November 2021 lalu WHO mengemukakan adanya varian baru covid-19 yang disebut dengan Omicron.
Dan kemarin, varian Omicron pun telah terdeteksi di Indonesia, hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/12/2021). Virus Omicron terkonfirmasi positif menjangkit 1 pasien tanpa gejala asal Indonesia berinisial N, pekerja pembersih di RSD Wisma Atlet.
Terkait hal itu, dr. Ardiana Kusumaningrum, Sp.MK, selaku Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik di RSUI, mengatakan, vaksinasi Covid-19 dosis lengkap diharapkan bisa memberikan kekebalan jangka panjang. Namun, jika ternyata ada penurunan, terlebih ada varian Omicron, maka booster vaksin jenis yang seperti dosis 1 dan 2 akan diberikan.
"Saat ini arahnya seperti itu. Skema pemberian booster kemungkinan akan segera kita lakukan," papar dr. Ardiana, saat sesi webinar “Menuju New Normal 2022”, sebagaimana dipantau HerStory, pada Kamis (16/12/2021).
Lantas, apakah booster ini harus menggunakan vaksin yang sama seperti sebelumnya?
Kata dr. Andriana, untuk booster masih tetap banyak penelitian dilakukan. Yang sudah dilakukan di Singapura, kata dia, booster dilakukan secara massal.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.