Menu

Omicron Masuk Indonesia, Kapan Sebaiknya Vaksin Booster Disuntikan?

17 Desember 2021 09:40 WIB
Omicron Masuk Indonesia, Kapan Sebaiknya Vaksin Booster Disuntikan?

dr. Ardiana Kusumaningrum, Sp.MK, selaku Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik di RSUI.(Riana/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, menjelang akhir tahun 2021 ini, dunia masih bergelut dengan pandemi Covid-19. Lebih dari 4,2 juta orang yang telah terinfeksi dengan lebih dari 143 ribu orang yang meninggal.

Setelah dihantam kasus Covid-19 tertinggi pada sekitar bulan Juli-Agustus 2021 lalu, dan akhirnya melandai pada Oktober-November 2021, kekhawatiran terhadap lonjakan kasus kembali dikhawatirkan. Terlebih lagi, tanggal 24 November 2021 lalu WHO mengemukakan adanya varian baru covid-19 yang disebut dengan Omicron.

Dan kemarin, varian Omicron pun telah terdeteksi di Indonesia, hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/12/2021). Virus Omicron terkonfirmasi positif menjangkit 1 pasien tanpa gejala asal Indonesia berinisial N, pekerja pembersih di RSD Wisma Atlet.

Terkait hal itu, dr. Ardiana Kusumaningrum, Sp.MK, selaku Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik di RSUI, mengatakan, vaksinasi Covid-19 dosis lengkap diharapkan bisa memberikan kekebalan jangka panjang. Namun, jika ternyata ada penurunan, terlebih ada varian Omicron, maka booster vaksin jenis yang seperti dosis 1 dan 2 akan diberikan.

"Saat ini arahnya seperti itu. Skema pemberian booster kemungkinan akan segera kita lakukan," papar dr. Ardiana, saat sesi webinar “Menuju New Normal 2022”, sebagaimana dipantau HerStory, pada Kamis (16/12/2021).

Lantas, apakah booster ini harus menggunakan vaksin yang sama seperti sebelumnya?

Kata dr. Andriana, untuk booster masih tetap banyak penelitian dilakukan. Yang sudah dilakukan di Singapura, kata dia, booster dilakukan secara massal.

“Booster biasanya menggunakan jenis vaksin yang sama. Karena antibodi yang dipicu sesuai dengan vaksin yang diberikan di awal," bebernya.

Terkait waktu pemberian vaksin booster sendiri, kata dr. Ardiana, akan sangat bervariasi tergantung jenis vaksin yang digunakan. Di Singapura sendiri misalnya, lanjutnya, booster vaksin diberikan setelah 6 bulan dosis kedua.

"Sifatnya minimal. Kalau lebih dari 6 bulan harus mulai dari yan pertama? Saat ini kebijakannya belum seperti itu. Tetap diberikan dosis berikutnya walau sudah lewat," ujar dr. Ardiana.

dr. Ardiana mengatakan, vaksin dosis pertama memberikan kekebalan walau belum seoptimal bila seseorang mendapatkan juga vaksin dosis kedua. Booster vaksin menjadi tambahan untuk pembentukan antibodi.

Lebih lanjut, dr. Andriana pun memaparkan soal mekanisme bagaimana tubuh kita mendapatkan kekebalan. Menurutnya, kekebalan tubuh dapat diperoleh dengan 2 cara, yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif.

“Kekebalan aktif terbentuk akibat proses yang terjadi di dalam tubuh, sementara kekebalan pasif diperoleh dari luar tubuh. Kekebalan aktif dibagi menjadi 2 yaitu natural dan artifisal. Dan vaksinasi termasuk dalam jenis kekebalan aktif artifisial, dimana antibodi terbentuk karena pemberian vaksin,” terangnya.

dr. Ardiana juga berpesan, walaupun sudah divaksinasi,masyarakat tetap harus melakukan protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan, gunakan masker dan menjaga jarak untuk melindungi diri kita sendiri dan juga orang-orang sekitar.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan