Ilustrasi si Kecil belajar melalui flashcard. (Unsplash/Stephen Andrews)
Konsentrasi dan fokus diperlukan oleh orang dewasa dan anak-anak dalam melakukan sesuatu. Pada dasarnya, cara kerja konsentrasi pada otak mirip dengan otot yang butuh anak latih agar lebih kuat.
Mengutip dari Understood, masalah fokus pada usia anak akan menimbulkan dampak jangka panjang saat si kecil dewasa.
Anak bisa mengalami kesulitan belajar, berkomunikasi, dan beraktivitas sehari-hari. Sebelum terlambat, orang tua bisa melatih dan meningkatkan konsentrasi anak usia sekolah dengan cara berikut ini.
Terlalu banyak tugas justru membuat anak susah fokus dan pekerjaannya gak akan optimal.
Ambil contoh, anak ada tiga tugas sekolah yang perlu selesai tiga hari kemudian. Ibu bisa menuliskan tugas ke dalam kolom jadwal yang sudah dibuat, masing-masing satu hari.
Kalau anak mengerjakan dua tugas dalam satu waktu, khawatirnya ia akan kelelahan dan menjadi tantrum.
Penting untuk ibu mengetahui cara meningkatkan konsentrasi anak sesuai dengan kesukaan si kecil.
Sebaiknya tidak memaksakan anak belajar dengan suasana tenang, ketika ia tidak bisa fokus dengan kondisi tersebut.
Hindari untuk meninggalkan anak sendirian. Sebaiknya, orang tua tetap mendampingi anak saat mengerjakan tugas, tetapi tidak terlalu ikut campur.
Cara melatih konsentrasi anak gak hanya dengan mengerjakan tugas, ibu bisa meningkatkan fokus si kecil dengan mainan kesukaannya.
Agar sesi latihan gak terasa membosankan untuk anak, ibu bisa mengajaknya bermain puzzle, balok susun, atau rubik.
Puzzle termasuk mainan yang butuh konsentrasi dan fokus karena harus mencocokkan kepingan gambar dan bagian kosong.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.