HerStory, Bekasi —

ASI ekslusif diberikan sejak bayi lahir ke dunia hingga berusia enam bulan. Tapi kadang, kenyataan gak selalu terjadi demikian. Ada halangan dan hambatan yang memaksa ibu harus memberinya susu formula.

Tapi Moms perlu ketahui bahwa ada bayi yang gak cocok dengan susu formula. Ada juga yang intoleransi atau nggak dapat mencerna dengan baik laktosa yang ada pada sufor ini. Ini tentu menjadi masalah lain.

Persoalan ini akan jadi lebih rumit jika ibu sulit membedakan antara gejala alergi dan gejala intoleransi pada susu formula ini. Padahal, sangat penting untuk ibu bisa membedakan kedua hal ini.

“Gejala alergi berarti bahwa tubuh si kecil gak cocok dengan kandungan protein sapi pada susu formula. Beberapa anak memiliki antibodi yang terlalu sensitif dengan protein sapi, sehingga muncul gejala-gejala alergi,” jelas Dokter Jeffry Kristiawan di chanel Ensiklopedia Dokter.

Beberapa gejala pada alergi susu formula tersebut salah satunya ruam kemerahan. Alergi dapat berupa munculnya ruam kemerahan pada wajah bayi, terutama pada area sekitar dahi dan pipi sampai leher dan bagian tubuh lain. Ruam dan kemerahan ini bisa berbentuk bentolan yang kadang gatal.

“Kadang kalua penanganannya berlarut-larut, bisa menimbulkan eksim atau peradangan kulit yang kronis,” katanya.

Pada sistem pencernaan, bayi juga mengalami gangguan seperti perut kembung, sering muntah dan bisa jadi mencret atau sebaliknya terjadi konstipasi atau tak bisa pup dalam waktu yang lama.

“Mungkin ibu bisa pikirkan kalau anak Anda mengalami alergi susu formula kalau setelah dikasi ia mengalami masalah pada BAB,” jelasnya.

Dari sisi sistem pernafasan, yang mengindikasikan bahwa si kecil sedang mengalami alergi susu sapi adalah munculnya batuk, pilek, sesak napas hingga mengi.

Jika sudah diketahui si kecil mengalami alergi susu formula, maka Bunda harus menyetop penggunaan susu formula dimaksud. Moms gak boleh lagi memberikan susu formula tersebut padanya. Karena jika tetap diberikan, reaksi alergi dapat semakin berat hingga ke tahap anaphylactic yang bisa mengancam nyawa si kecil.

“Dia bisa sesak, kesulitan bernafas, syok, sampai pingsan. Itu bisa,” jelas Dokter Jeffry.

Pilihan cara kedua adalah jika Moms memberinya ASI, maka Bunda tak boleh minum susu sapi. Itu karena protein yang dikonsumsi ibu akan bisa sampai ke ASI yang diminum si kecil.

“Sebenarnya bukan hanya susu saja, tapi produk lain yang berhubungan dengan protein sapi seperti keju, yogurt atau daging sapi sendiri sebenarnya tidak boleh,” sambungnya.

Moms juga wajib mengganti susu formula untuk si kecil dengan varian hypoallergenic.

Baca Juga: Mampu Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil, Ini Manfaat Nutrisi Esensial untuk Anak yang Perlu Moms Ketahui, Catat!

Baca Juga: Jangan Dulu Beri Susu Formula, Inilah 10 Tips agar ASI Berlimpah untuk Asupan Nutrisi Si Kecil, Simak Yuk Moms!