Ilustrasi pity seks (Freepik/Gpointstudio)
Pembicaraan tentang seks sering dianggap tabu. Padahal, untuk mendapatkan seks yang sehat dan menyenangkan diperlukan komunikasi.
Cobalah singkirkan hal itu karena kamu perlu membicarakannya dengan pasangan supaya gak terjadi perdebatan yang nggak diinginkan. Pasalnya ada beberapa waktu di mana kamu dan pasangan gak boleh berhubungan seksual.
Melansir dari laman WebMD, berikut kelima waktu yang dimaksud.
Jika kamu mengalami gejala infeksi panggul atau Miss V seperti aroma cairan gak sedap, gatal-gatal parah, sensasi terbakar, atau nyeri panggul, kamu harus menghindari hubungan seks hingga mendapat pengobatan dari dokter.
Berhubungan seks saat Miss V infeksi gak hanya menyakitkan, tetapi dapat menyebabkan infeksi menyebar ke organ panggul dan menjadi lebih parah bahkan menular ke pasangan.
Kebanyakan wanita akan mengalami bercak-bercak atau nyeri saat ovulasi, tetapi jika kamu mengalami nyeri atau perdarahan yang persisten, maka kamu harus menghindari hubungan seksual.
Nyeri selama hubungan seksual atau perdarahan setelah hubungan intim bisa menjadi tanda-tanda kelainan serviks dan harus segera mengunjungi dokter.
Sebenarnya dokter tidak melarang berhubungan seksual selama kehamilan asal tidak ada masalah dengan itu. Namun, jika kamu mengalami nyeri atau perdarahan sebaiknya segera hentikan.
Selain itu, komplikasi kehamilan seperti plasenta previa dan persalinan prematur dapat diperburuk oleh hubungan seks, sehingga hubungan seksual harus dihindari dalam situasi tersebut juga.
Setelah operasi caesar dan persalinan, kamu harus menghindari hubungan seksual sementara waktu hingga semuanya kembali normal. Sebagian besar wanita akan mengalami sejumlah robekan setelah persalinan pervaginam.
Sedangkan pasien yang cukup beruntung tidak mendapat jahitan akan sering mengalami lecet pada labia mereka yang bisa sangat sensitif dan melakukan hubungan intim sebelum vagina benar-benar sembuh dapat menyebabkan luka terbuka kembali dan meningkatkan risiko infeksi.
Pap smear adalah metode screening ginekologi untuk menemukan infeksi dalam endocervix dan endometrium, termasuk kanker serviks. Memang tak bikin nyeri, tapi masalahnya, cairan semen dapat membuat pap smear kurang sensitif, jadi seks harus dihindari sebelum pemeriksaan.
Gak perlu canggung atau malu untuk membicarakannya dengan pasangan karena hubungan seks di waktu yang gak tepat dapat mengancam kesehatan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Himedik.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Himedik.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.