Wanita memasang ekspresi marah. (unsplash/Priscilla Du Preez)
Marah merupakan hal yang normal dan wajar terjadi dalam setiap hubungan percintaan. Kemarahan membantu kita memahami kerugian yang dirasakan dan memberi dorongan untuk bertindak atau memperbaiki keadaan.
Jika bisa mengelola marah dengan baik, tentu bisa menjadi cara untuk lebih saling memahami satu sama lain.
Namun, hal ini bisa tercapai jika masing-masing pihak terbuka untuk melakukan komunikasi dan berusaha saling menghargai pendapat pasangan. Sementara itu, pria dan wanita biasanya memiliki cara berbeda untuk meluapkan rasa marahnya.
Berikut ini 2 perbedaan sikap wanita dan pria jika sedang marah.
Ketika wanita sedang marah kepada pasangannya sering kali sikap pasif agresif menjadi jurus andalannya.
Pasif agresif merupakan sikap yang terlihat baik-baik saja di depan namun sebenarnya dalam hati ingin diperhatikan dan mendapat permintaan maaf dari pasangannya.
Namun, jika wanita sudah lelah bertengkar maka silent treatment menjadi jalan pamungkas. Silent treatment atau mengabaikan pasangan diharapkan bisa meredakan amarah sekaligus membuat si dia menyadari kesalahannya.
Ketika pria sedang marah, mereka cenderung untuk menyendiri. Hal ini dilakukan untuk meredakan amarahnya dan berpikir jernih.
Pasalnya jika pria gak mendapatkan waktu berpikir terlebih dahulu, kemarahan mereka bisa meledak dan berujung mengeluarkan kata-kata yang bisa menyakiti pasangannya.
Dengan menyendiri sesaat, pria juga bisa introspeksi diri dan melihat permasalahan secara objektif.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.