Menu

Usai Nonton 'Layangan Putus' Banyak Wanita Jadi Takut Nikah, Ternyata Begini Penjelasan Ilmiahnya

30 Desember 2021 22:15 WIB
Usai Nonton 'Layangan Putus' Banyak Wanita Jadi Takut Nikah, Ternyata Begini Penjelasan Ilmiahnya

Kinan dan Aris dalam series Layangan Putus. (Instagram/layanganputus.md)

HerStory, Bekasi —

Series 'Layangan Putus' belakangan ini sedang viral di media sosial. Banyak warganet yang mengaku gregetan dan kesal setelah menonton series ini.

Layangan Putus bercerita tentang seorang pria bernama Aris (Reza Rahardian) yang selingkuh dengan perempuan bernama Lydia (Anya Geraldine) saat sang istri tengah mengandung.

Usai menonton serial tersebut, banyak netizen mengungkapkan bahwa mereka jadi takut untuk menikah.

"Dampak dari #layanganputus yang belum nikah jadi takut menikah dan negatif thinking akut sama pasangan," ujar seorang pengguna Twitter dengan nama akun Dewi Leba.

Sebenarnya, ada penjelasan ilmiah dari ketakutan seorang akan pernikahan. Dilansir dari healthline, ketakutan itu sering dikenal dengan istilah Gamofobia.

Fobia sendiri ialah ketakutan berlebihan terhadap sesuatu yang sebenarnya gak berbahaya, tetapi tetap membuat Anda cemas. Dalam kasus gamofobia, itu adalah ketakutan akan komitmen atau pernikahan.

Jika hanya memikirkan komitmen atau pernikahan membuat seorang berkeringat, membuat jantung berdebar, atau membuat pusing, orang tersebut mungkin menderita gamofobia.

Statistik fobia individu sulit didapat. Diperkirakan 12,5 persen orang dewasa di Amerika Serikat mengalami fobia spesifik di beberapa titik. Beberapa yang lebih umum termasuk takut terbang, takut laba-laba, dan takut jarum.

Berapa banyak orang yang memiliki ketakutan akan komitmen sulit untuk dikatakan. Gak semua orang mencari bantuan atau mendapat diagnosis. Tanpa konseling profesional, gak mudah untuk mengetahui apakah Anda sedang berurusan dengan gamophobia atau sesuatu yang lain, seperti:

  • Takut ditinggalkan
  • Takut akan keintiman
  • Takut mempercayai orang lain

Fobia spesifik seperti gamofobia dapat berkembang di awal kehidupan. Ini mungkin karena campuran hal-hal daripada penyebab tunggal.

Itu bisa berupa respons yang dipelajari dari mengamati orang tua atau kerabat dekat lainnya.

Ketakutan akan komitmen dapat muncul dari trauma tertentu, seperti menyaksikan hubungan orang tua yang sulit atau perceraian. Anda mungkin tumbuh dengan kesan bahwa hubungan atau konflik perkawinan tidak dapat diselesaikan dan Anda tidak ingin mengikuti jejak orang tua Anda.

Gamophobia dapat muncul dari abu hubungan sebelumnya yang gak berhasil atau takut "kehilangan" jika Anda berkomitmen pada satu orang. Seorang bahkan bisa memiliki kecenderungan genetik untuk kecemasan.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya

Artikel Pilihan