Menu

Haru... Wanita Ini Terlahir Tanpa Vagina: Aku Merasa Bukan Wanita Seutuhnya

31 Desember 2021 21:55 WIB
Haru... Wanita Ini Terlahir Tanpa Vagina: Aku Merasa Bukan Wanita Seutuhnya

Ilustrasi menjaga kesehatan organ intim wanita. (unsplash/Timothy Meinberg)

HerStory, Jakarta —

Seorang wanita harus berjuang keras untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya. Wanita ini memiliki kelainan karena tak memiliki vagina atau organ intim sejak lahir. Ia harus berjuang melawan kelainan langka dan menempuh pengobatan yang tentu gak murah.

Wanita bernama Kaylee Moats ini sekarang telah berusia 23 tahun. Dia mengaku baru sadar jika dirinya tak memiliki vagina saat berusia 18 tahun.

Dalam sebuah wawancara dengan Barcroft TV pada 2017 lalu, ia mengatakan tak pernah menstruasi. Dia lalu memeriksakan diri ke dokter. Bentuk alat kelamin di bagian luar memang terlihat normal. Namun, hasil USG menunjukkan bahwa Moats tak memiliki rahim, leher rahim, dan vagina.

''Ini membuatku merasa bukan wanita seutuhnya,'' ungkap Moats kepada Barcroft TV.

''Aku masih berusaha menerima diriku apa adanya, menerima apa yang aku miliki, dan tak terlalu memikirkannya,'' kata dia melanjutkan.

Moats didiagnosis sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH). Mengutip pernyataan National Institutes of Health (NIH), kelainan ini terbilang langka karena hanya dimiliki satu dari 4.500 bayi perempuan yang baru lahir. 

Kelainan ini terjadi saat organ reproduksi wanita (termasuk rahim, leher rahim, dan vagina) tak berkembang dengan baik selama perkembangan embrio. Akibatnya, rahim dan vagina mungkin kurang berkembang atau malah tak ada sama sekali.

Orang-orang dengan kondisi seperti ini secara genetik adalah perempuan, memiliki dua kromosom X dan punya ovarium yang berfungsi normal juga. Alat kelamin mereka pada bagian luar juga normal.

Kelainan langka ini umumnya ditemukan hanya saat wanita bersangkutan tak kunjung mengalami menstruasi, seperti yang terjadi pada Moats. Dia tumbuh menjadi wanita tanpa vagina.

Menurut Organisasi Nasional untuk Penyakit Langka (NORD), dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat diobati tanpa operasi, yakni menggunakan 'dilator' vagina untuk membuat vagina atau memperbesar vagina yang ada.

Dilator vagina sendiri merupakan tabung plastik yang dirancang khusus agar dapat dipakai untuk meregangkan dan memperluas sedikit jaringan vagina (kadang-kadang disebut sebagai 'lesung' vagina).

Kelainan langka yang dialami Moats juga bisa ditangani dengan prosedur operasi pembuatan vagina yang disebut vaginoplasty. Nah, metode inilah yang kemudian dipilih Moats.

Dikutip dari LiveScience, sebelum menjalani operasi rekonstruksi vagina pada 2017 lalu, Moats harus mengumpulkan uang untuk biaya operasi sebesar Rp 211 miliar dan tak ditanggung asuransi.

''Mereka menganggapnya sebagai operasi kosmetik atau penggantian kelamin,'' tutur Moats.

Dia mengaku sangat kesusahan karena biaya operasi sebesar itu tak ditanggung asuransi. Namun, dia tak mau menyerah dan terus berjuang. Dia tak mau selamanya menjadi wanita tanpa vagina.

''Melakukan operasi akan membantu saya merasa normal dan memiliki semua bagian tubuh yang tepat seperti gadis lain,'' kata dia.

Moats juga mengaku bersyukur memiliki Robbie Limmer, pacar yang selalu mendukung dirinya. Moats pun berharap suatu hari nanti bisa memiliki anak suatu hari nanti.

Baca Juga: Rekomendasi Treatment Miss V untuk Moms yang Memiliki Masalah Kewanitaan, Tertarik Coba?

Baca Juga: Miss V Hitam dan Mengerut, Apakah Normal? Yuk Simak Penjelasan Dokter Moms...

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Dewiku.com

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Dewiku.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Azka Elfriza