ilustrasi autoseksual (Theweek.co.uk/Edited By HerStory)
Selama beberapa dekade, seksualitas telah menjadi sesuatu yang tak selalu memiliki istilah yang tepat untuk secara akurat menggambarkan apa yang terjadi dengan keinginan seseorang.
Namun, seiring berjalannya waktu, sejumlah penelitian pun telah membuktikan bahwa spektrum seksualitas sangatlah luas. Mulai dari heteroseksual, homoseksual, hingga panseksual.
Belakangan, ada sebuah kosakata yang menjadi populer untuk menjelaskan ketertarikan seksual pada diri sendiri. Orientasi seksual itu dikenal dengan istilah autoseksual. Dan, jal ini konon lebih sering diakui oleh para wanita.
Autoseksualitas bukanlah hal baru, tetapi fakta bahwa itu adalah identitas seksual dengan nama adalah hal yang cukup baru. Nah, jika kamu terangsang saat melihat sekilas diri kamu di cermin keluar dari kamar mandi atau menyukai sesi seks solo yang baik, ada kemungkinan kamu adalah autoseksual.
“Seksualitas sangat beragam sehingga penting untuk memiliki kata-kata untuk menggambarkan pengalaman seseorang. 'Seksualitas sangat subjektif, dan unik bagi individu sehingga yang terbaik adalah terbuka untuk belajar tentang bagaimana orang mendefinisikan seksualitas mereka,” kata Janet Brito, PhD, seorang psikolog klinis dan terapis seks, seperti dikutip dari womenshealthmag.com, Jumat (31/12/2021).
Meskipun akhirnya memiliki nama yang sesuai dengan keinginan tersebut, pengenalan autoseksualitas ini relatif baru dan agak membingungkan.
“Kita hidup dalam budaya yang saling bertentangan. Kita seharusnya menyukai diri kita sendiri, tetapi kita dihakimi ketika kita mengakui bahwa kita menyukai diri kita sendiri—secara seksual atau sebaliknya,” kata Jess O'Reilly, PhD, terapis seks sekaligus pencipta podcast Sex with Dr. Jess.
O'Reilly bilang, pada dasarnya, menjadi autoseksual berarti kamu tertarik atau terangsang oleh diri sendiri. Dan, seperti semua bentuk seksualitas, ini terjadi pada spektrum. Beberapa orang dapat menggunakan istilah tersebut untuk berbicara tentang pengalaman yang mereka alami, sementara yang lain dapat menganggap menjadi autoseksual sebagai mendefinisikan identitas seksual mereka.
Jadi, kamu mungkin pernah memiliki fantasi tentang berhubungan seks dengan diri sendiri, atau kamu mungkin menemukan bahwa sebagian besar terangsang dari memikirkan diri sendiri saat berhubungan seks.
Bagi sebagian orang, autoseksualitas terdengar narsis, tetapi sebenarnya tidak.
“Narsisme dan memiliki kecenderungan narsistik adalah berpikir bahwa Anda istimewa dan menempatkan diri Anda lebih tinggi daripada orang lain,” kata Thea Gallagher, PsyD, psikolog wilayah Philadelphia dan pembawa acara podcast Mind in View.
Ketika berbicara tentang seks, orang yang narsis cenderung lebih fokus pada kesenangan yang mereka terima dan bahkan mungkin tidak memikirkan orang lain di ranjang bersama mereka, jelasnya.
Ia pun menambahkan bahwa seks yang sehat seharusnya saling menguntungkan. Tetapi orang-orang yang autoseksual bisa menjadi kekasih yang murah hati.
Sekali lagi, autoseksualitas terjadi pada spektrum dan mungkin sulit untuk menerapkan aturan keras dan cepat yang mencakup semua orang, kata O'Reilly.
Namun, kata Brito, ada beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk bahwa kamu seorang autoseksual atau memiliki kecenderungan autoseksual, seperti:
Jika pasanganmu memiliki orientasi autoseksual, bukan berarti mereka tidak tertarik atau menikmati aktivitas seks denganmu. Meski memang mereka lebih terangsang dengan tubuh dan diri sendiri, bukan berarti kamu tak dicintai.
Sebagaimana hubungan pada umumnya, komunikasi adalah fondasi terkuat dengan pasangan autoseksual. Jangan langsung putuskan atau menuduh yang tidak-tidak. Dilansir Women's Health, kamu dapat tetap menyayangi pasanganmu yang autoseksual dengan melakukan:
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.