Menu

Permintan Melonjak, WHO: Dexamethasone Hanya Digunakan untuk Pasien COVID-19 Parah

23 Juni 2020 14:30 WIB
Permintan Melonjak, WHO: Dexamethasone Hanya Digunakan untuk Pasien COVID-19 Parah

Ilustrasi obat COVID-19 (The Amed Post/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, kamu pasti sudah tahu bahwa obat kortikosteroid yang biasa dikenal dexamethasone bisa menurunkan risiko kematian pasien COVID-19 akut. Dengan begitu, permintaan atas obat dexamethasone pun melonjak.

"Meskipun masih awal, temuan baru-baru ini menyebut bahwa steroid dexamethasone memiliki potensi menyelamatkan nyawa pasien COVID-19 yang sakit kritis," kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui laman resmi WHO.

Meskipun melonjak, WHO tak khawatir atas ketersediaan obat karena dexamethasone merupakan salah satu obat yang memiliki harga terjangkau dengan jumlah produksi yang mencukupi.

"Permintaan telah melonjak, mengikuti hasil uji coba di Inggris yang menunjukkan manfaat deksametason yang jelas. Untungnya, ini adalah obat yang tidak mahal dan ada banyak produsen deksametason di seluruh dunia, yang kami yakin dapat mempercepat produksi," tambahnya.

Dengan lonjakan tersebut pun WHO mengimbau masyarakat untuk tak menggunakan dexamethasone sembarangan. WHO mengatakan bahwa obat tersebut bukan berguna untuk tindakan pencegahan melainkan ditujukkan untuk pasien COVID-19 yang kondisinya kritis atau parah.

"WHO menekankan bahwa dexamethasone hanya boleh digunakan untuk pasien dengan penyakit parah atau kritis, di bawah pengawasan klinis yang ketat," katanya seperti dikutip dari laman resmi WHO, Selasa (23/6/2020).

"Tidak ada bukti obat ini bekerja untuk pasien dengan penyakit ringan atau sebagai tindakan pencegahan. Justru ini dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya," sambungnya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana