Menu

Penelitian: Sinar Matahari Dapat Menghentikan Penyebaran Virus Corona hingga 90 Persen

23 Juni 2020 14:00 WIB
Penelitian: Sinar Matahari Dapat Menghentikan Penyebaran Virus Corona hingga 90 Persen

Penggunaan sunscreen. (pinterest/stylecraze)

HerStory, Jakarta —

Virus corona terus memakan korban jiwa. Para ilmuwan terus berloma-lomba mencari obat dan vaksin guna menghentikan pandemi ini. Namun, ada kabar gembira nih, Beauty. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa cahaya panas matahari dapat menghentikan penyebaran virus corona lho.

Penelitian ini dilakukan oleh ahli virologi yang dulu bekerja di Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa sinar matahari langsung yang kuat selama 30 menit sudah cukup untuk membunuh virus hingga 90 persen di luar ruangan. Ini berarti bahwa jika seseorang yang terinfeksi COVID-19 mengeluarkan droplet saat batuk di tempat umum, virus tersebut akan mati dengan cepat.

Penelitian ini mengatakan bahwa saat musim panas, virus akan mati dalam waktu 30 menit. Sedangkan saat musim dingin virus bisa bertahan lebih dari lima jam di bawah sinar matahari yang lemah. Jangka waktu ini bervariasi tergantung pada seberapa dingin tempat tersebut, semakin jauh dari paparan sinar matahari, virus akan semakin lama mati.

Penulis penelitian, Dr Jose-Luis Sagripanti dan Dr David Lytle, bahkan berpendapat bahwa tindakan lockdown sebenarnya bisa membahayakan masyarakat dan meningkatkan penyebaran virus corona.

"Memaksa orang untuk tetap di dalam rumah mungkin telah meningkatkan penularan Covid-19. Sebaliknya, orang sehat di luar ruangan yang menerima sinar matahari dapat terpajan dengan dosis virus yang lebih rendah dengan lebih banyak peluang untuk meningkatkan tanggapan kekebalan tubuh yang efisien," tulis mereka dalam jurnal Photochemistry and Photobiology.

Sinar matahari termasuk radiasi ultraviolet yang merusak DNA virus. Virus cenderung bertahan lebih lama dalam cuaca dingin karena virus memiliki lapisan pelindung lemak yang menurun ketika hangat. Sementara saat panas, virus mungkin akan meleleh dan mati jika casingnya hancur di luar.

Ada beberapa penelitian yang mengkonfirmasi hubungan antara sinar matahari, suhu tinggi di luar ruangan dan virus corona. Sebuah studi baru dari Pusat Analisis dan Penanggulangan Biodefense Nasional AS juga menemukan bahwa virus corona yang melayang di udara dapat mati hingga 90 persen hanya dalam enam menit sinar matahari musim panas dan 19 menit sinar matahari musim dingin.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana

Artikel Pilihan