Menu

Baru Menikah Tapi Sudah Banyak Tanggungan? Jangan Stres, Gini Cara Mengantisipasinya Moms

07 Januari 2022 20:20 WIB
Baru Menikah Tapi Sudah Banyak Tanggungan? Jangan Stres, Gini Cara Mengantisipasinya Moms

Ilustrasi Pasangan Suami-Isteri (Freepik/Wayhomestudio)

HerStory, Bekasi —

Mengelola keuangan memang bukan perkara mudah, apalagi bagi pasangan yang baru menikah. Sebab, perlu menyatukan dua kepentingan sekaligus kebutuhan. Terlebih, pasangan muda ini punya sederet cicilan yang mesti dibayar.

Tahun-tahun pertama menikah adalah tahun perjuangan. Pasangan ini harus menyesuaikan diri karena hidup bersama. Berjuang untuk menerima kekurangan masing-masing, berjuang untuk meredam ego, dan berjuang untuk mapan. Jika sebelumnya memendam semua masalah sendiri, sekarang ada orang yang harus dibagi tak terkecuali dalam hal keuangan.

Apalagi jika harus menyisihkan uang demi membayar beberapa cicilan. Mulai dari cicilan kendaraan bermotor, cicilan kredit pemilikan rumah (KPR), tabungan pendidikan anak, dana darurat, dan lain-lain.

Tapi jangan khawatir, berikut ini ada tips atur uang ketika cicilan merajalela. Berikut tipsnya yang dikutip dari berbagai sumber.

1. Belanja bersama

Namanya juga pasangan muda, pasti lagi mesra-mesranya. Belanja bulanan di akhir pekan bisa jadi momen kencan. Kenapa harus belanja bulanan bersama? Supaya bisa memutuskan apakah barang di keranjang layak dibeli atau bisa menunda.

Misalnya, istri sudah mengambil botol kecap ukuran besar, tapi suami jarang makan pakai kecap. Istri bisa menggantinya dengan ukuran kecil yang harganya lebih murah.

2. Terbuka soal konsumsi

Ada tipe suami yang langsung memberikan seluruh gajinya untuk dikelola istri, ada juga yang memberikan uang bulanan untuk istri dan menyimpan sebagian untuk dirinya sendiri.

Apapun pilihannya, tetap terbuka soal konsumsi. Misalnya, suami ingin mencicil motor, suami harus komunikasikan hal ini karena artinya akan ada pengeluaran lain untuk membayar cicilan.

3. Buat perencanaan anggaran bulanan

Rumuskan anggaran bersama pasangan. Misalnya, gaji suami Rp 6 juta, istri Rp 4 juta, sehingga jika digabungkan jadi Rp 10 juta. Kemudian, bagi dalam beberapa pos seperti yang akan diuraikan di poin-poin selanjutnya.

4. Batasi konsumsi bulanan

Pengeluaran bulanan termasuk belanja bulanan seperti deterjen, sabun, listrik, air, dan bahan makanan. Masak sendiri memang melelahkan, apalagi jika pasangan suami istri bekerja.

Tapi dengan masak sendiri, bisa berhemat banyak. Kalau benar-benar tidak sempat, beli lauk tapi tetap masak sendiri.

5. Batasi cicilanĀ 

Bank menilai rasio kemampuan kredit seseorang sejumlah 30i total penghasilan suami dan istri. Jika total penghasilan bersama istri adalah Rp10 juta, maka batas cicilan per bulan yang dapat diberikan oleh bank adalah Rp3 juta.

Mengapa bank menetapkan ketentuan demikian? Tujuannya agar sisa dari penghasilan dapat digunakan untuk memenuhi keperluan hidup lainnya. Pada KPR, besar cicilan yang dilakukan juga tergantung dari besar uang yang disetorkan sebagai uang muka.

Jadi, bila ingin mendapatkan kredit dengan plafon tinggi dan cicilan rendah, maka uang muka yang disetorkan pun harus besar. Karena hal ini akan mempengaruhi jumlah sisa cicilan yang dilakukan.

Baca Juga: Bukan Matre, Penelitan Ungkap Suami Pengangguran Rentan Diceraikan Istri, Rasa Tanggung Jawab Jadi Acuan!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya