Menu

Yeay! Ilmuwan Nigeria Mengklaim Temukan Vaksin Corona, Apa Benar Begitu?

24 Juni 2020 18:30 WIB
Yeay! Ilmuwan Nigeria Mengklaim Temukan Vaksin Corona, Apa Benar Begitu?

Vaksin Virus Corona. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Sejak corona virus mulai merebak, kesehatan masyarakat dunia pun mulai terancar. Sejak saat, para ilmuwan kesehatan telah sibuk mencari dan menemukan vaksin yang dapat melawan virus corona baru atau COVID-19. Tiga bulan lebih berlalu, belum ada kejelasan mengenai vaksin virus corona.

Para ilmuwan pun telah mengatakan bahwa vaksin yang kuat tidak akan tersedia dalam waktu dekat. Beberapa diantaranya bahkan mengklaim vaksin virus corona belum benar-benar siap sampai tahun depan. Hal ini menyebabkan banyak orang berkecil hati dengan gagasan bahwa kehidupan tidak akan kembali normal dalam tahun ini.

Namun, dibalik itu semua terdapat hal yang menarik. Para ilmuwan di Nigeria baru-baru ini mengklaim bahwa mereka telah menemukan vaksin untuk virus mematikan yang telah menginfeksi lebih dari 20.000 dan membunuh masyarakat di berbagai belahan dunia itu.

Para ilmuwan dari berbagai universitas di Nigeria berkumpul untuk sama-sama berusaha dalam menemukan vaksin. Tim yang dipimpin oleh Oladipo Kolawole, seorang spesialis virologi medis, imunologi dan bioinformatika di Universitas Adeleke di Ede, mengatakan bahwa vaksin yang mereka kembangkan adalah untuk penduduk Afrika.

Studi ini memperoleh dana awal 7,8 juta naira Nigeria atau $ 20.000 dari Trinity Immunodeficient Laboratory dan Helix Biogen Consult, Ogbomosho.

Proses menemukan vaksin ini sangat luas karena tim harus menjelajahi genom SARS-CoV-2 (virus penyebab COVID-19) dari negara-negara Afrika dan menentukan kandidat vaksin potensial terbaik.

“Kami senang bahwa vaksin yang akan memberikan solusi untuk masalah global seperti pandemi Corona datang dari kebun. Kami memiliki hasrat untuk menyediakan solusi di saat pandemi global seperti ini, dan kami siap untuk menjadikan vaksin ini sebagai kenyataan,” kata Solomon Adebola, wakil rektor bertindak universitas, seperti dikutip dari Medical Daily (24/6/2020).

Penting untuk dicatat bahwa analisis dan penelitian menyeluruh masih diperlukan agar vaksin harus disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kolawole mengatakan bahwa mereka mengharapkan semua ini terwujud dalam 18 bulan sehingga vaksin dapat tersedia untuk masyarakat umum.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.