Menu

Waduh! Ilmuwan Sebut Pasien Corona Akut Berisiko Alami Kerusakan Otak, Benarkah?

26 Juni 2020 17:30 WIB
Waduh! Ilmuwan Sebut Pasien Corona Akut Berisiko Alami Kerusakan Otak, Benarkah?

Ilustrasi otak manusia. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Virus corona yang menginfeksi manusia bisa sebabkan efek serius bagi penderitanya. Sebelumnya disebutkan bahwa pasien virus corona yang telah sembuh akan alami kerusakan paru-paru permanen, kini ada berita mengejutkan baru. Para ilmuwan mengatakan bahwa virus corona dapet menyebabkan pasien yang kondisinya parah alami kerusakan otak.

Sebuah studi menunjukkan bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19 berisiko alami kerusakan otak, menyebabkan komplikasi, seperti stroke, peradangan, psikosis dan gejala mirip demensia pada beberapa kasus yang parah.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Psychiatry ini mengamati 125 kasus di Inggris. Peneliti utama, Benedict Michael, dari Liverpool University, mengatakan bahwa hasil penelitian ini berfokus pada kasus corona yang parah.

“Ini adalah potret penting dari komplikasi COVID-19 terkait otak pada pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. Sangat penting bagi kami untuk terus mengumpulkan informasi ini untuk benar-benar memahami virus ini sepenuhnya,” kata Sarah Pett, seorang profesor University College London seperti dikutip dari Reuters (26/6/2020).

Komplikasi otak yang paling umum terlihat adalah stroke sebanyak 77 dari 125 pasien. Dari jumlah tersebut, sebagian besar kerusakan otak dialami oleh pasien berumur di atas 60 tahun. Sebagian besar disebabkan oleh bekuan darah di otak, yang dikenal sebagai stroke iskemik.

Studi ini juga menemukan bahwa 39 dari 125 pasien menunjukkan tanda-tanda kebingungan atau perubahan perilaku yang mencerminkan kondisi mental yang berubah. Dari jumlah tersebut, sembilan diantaranya memiliki disfungsi otak yang tidak spesifik, yang dikenal sebagai ensefalopati, dan tujuh mengalami peradangan otak, atau ensefalitis.

Michael mengatakan temuan itu merupakan langkah awal yang penting untuk mendefinisikan efek COVID-19 pada otak.

"Kami sekarang membutuhkan penelitian terperinci untuk memahami mekanisme biologis yang mungkin terjadi sehingga kami dapat mengeksplorasi potensi perawatan," katanya.

Baca Juga: Menurut Studi, Ini Golongan Darah yang Paling Berisiko Alami Kerusakaan Otak, Duh Hati-hati!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.