Menu

Yuk Intip Trik Bercinta Saat Anak Tidur, Aman dan Nyaman!

27 Januari 2022 21:40 WIB
Yuk Intip Trik Bercinta Saat Anak Tidur, Aman dan Nyaman!

Ilustrasi pasangan suami istri yang sedang berhubungan intim. (Google/Edited by HerStory)

HerStory, Bekasi —

Setelah punya anak, momen intim pasangan suami-istri menjadi hal yang cukup menyulitkan. Pasutri harus memutar otak untuk mencari cara agar kehidupan seks mereka tetap berjalan tanpa gangguan.

Namun sayangnya usaha ini masih menimbulkan kekhawatiran, khususnya soal suara yang ditimbulkan.

Dikutip dari Fatherly, ada beberapa tips melakukan hubungan suami-istri terbaik setelah anak-anak tidur malam. Kuncinya adalah meredam kebisingan tanpa mematikan gairah.

Berikut lima cara agar bisa tetap menikmati hubungan intim menyenangkan bersama pasangan, dengan mengakali waktu saat anak-anak terlelap.

1. Cari posisi sesuai

Seks biasanya dilakukan di tempat tidur, dan menimbulkan suara berisik dari ranjang atau benda lainnya. Jadi sebaiknya, jauhi berbagai furnitur yang bisa menimbulkan suara hingga anak-anak terbangun dan mengganggu kegiatan Anda.

Apalagi bila tempat tidur Anda menjadi sumber kebisingan, maka harus dilakukan di tempat lain. Juga, ada posisi-posisi tertentu yang memungkinkan Anda dan pasangan untuk melakukan seks secara lebih tenang.

Contohnya spooning dengan dorongan yang lebih lambat, hingga menjaga kondisi tetap tenang. Posisi misionaris juga memungkinkan kita untuk saling berhadapan, yang membantu meredam kebisingan. 

2. Fokus pada pernapasan

Penggambaran seks yang populer adalah: semakin keras suara yang Anda keluarkan maka semakin bagus lagipula seksi. Namun realitas tidak selalu mengikuti hal ini.

Pernapasan membantu mengomunikasikan kesenangan dan gairah. Jatuh ke dalam sinkronisasi dengan pasangan Anda juga bisa menciptakan ikatan seksual yang lebih intens.

Semakin kita fokus pada napas dalam-dalam saat berhubungan seks, semakin besar kemungkinan kita untuk melibatkan otot-otot dasar panggul (ini adalah bentangan otot yang sama yang berkontraksi selama klimaks). Semakin dalam napas kita, semakin prima pula orgasme.

3. Bermain-main

Menjaga keheningan saat berhubungan seks menjadi lebih menyenangkan ketika dilakukan dalam konteks keharusan.

Anda bisa mengomunikasikan hal itu secara lisan. Atau mungkin Anda ingin menggunakan tangan Anda untuk meredam erangan pasangan. Anda bisa menggunakan dasi untuk menutup mulut. Anda juga bisa memainkan beberapa benda lain.

Menjadi tidak bisa berkata-kata selama seks memaksa kita untuk fokus pada pengalaman sensoris lainnya saat berhubungan intim. Inilah saatnya menjelajahi sisi kreatif Anda.

4. Ciuman

Ada hal-hal yang bisa kita lakukan dengan mulut kita selama seks selain bersuara. Seperti berciuman. Hal ini adalah bentuk ekspresi kasih sayang yang intim lagi seksi. Ini juga cara yang menyenangkan sebagai foreplay.

Penelitian menunjukkan bahwa ciuman membawa efek dari gairah, yang sangat penting untuk menjadi faktor seks yang indah, romantis, dan baik. Plus, diyakini memiliki dampak positif pada kesehatan mental kita. 

5. Pergilah ke kamar mandi

Kamar mandi, selain bisa menjadi tempat menangis, juga memahami kebutuhanmu akan seks, karena ruangan ini bisa membantu meredam suara.

Tentu saja jangan sekadar mengunci, karena suara-suara yang ditimbulkan malahan berpotensi menggema ke mana-mana. Air yang mengalir, memiliki kekuatan untuk menenggelamkan segala suara yang muncul dari hubungan intim.

Baca Juga: Bulan Syawal Banyak Pasutri Baru, Sudah Tahu Belum Trik Hubungan Seks Malam Pertama Auto Kelojotan dari Dokter Boyke? Simak Yuk!

Baca Juga: Kata Siapa Susah? Ini 4 Tips Bikin Pasangan Kelojotan saat Bercinta Sambil Berdiri, Nomor 3 Paling Penting!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya