Omicron menyebar dengan cepat di beberapa negara, termasuk juga Indonesia. Kasus di Indonesia melambung tinggi hingga kini sudah banyak rumah sakit yang mulai dipadati oleh pasien infeksi virus corona varian Omicron.

Tak hanya menyebar lebih cepat, varian Omicron juga dikatakan memiliki perbedaan gejala dengan varian sebelumnya, yakni Delta. Hal itu juga diungkapkan oleh Zoe COVID Study yang dilakukan oleh para peneliti dari perusahaan ilmu kesehatan ZOE dan King's College London di Inggris dengan menggunakan data dari lebih dari 4.000.000 peserta.

Analisis studi ini bertujuan untuk menentukan apakah ada perbedaan antara gejala paling umum dari infeksi varian Delta dan gejala paling umum dari infeksi Omicron.

Analisis awal menunjukkan bahwa gejala yang paling sering dilaporkan pada kedua varian tersebut sebagian besar sama, meliputi pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan.

Temuan menunjukkan tak ada perbedaan yang siginifikan dalam gejala Delta dan Omicron. Namun, menurut data para ilmuwan ZOE kehilangan indera penciuman dan perasa tampaknya kurang umum di antara orang-orang yang baru-baru ini dites positif COVID-19 Omicron.