Menu

Niat Titip Anak di 'Rumah Aman', Justru Jadi Korban Pemerkosaan Si Biadab Ketua P2TP2A

06 Juli 2020 13:57 WIB
Niat Titip Anak di 'Rumah Aman', Justru Jadi Korban Pemerkosaan Si Biadab Ketua P2TP2A

ilustrasi wanita yang sedang merasa sedih

HerStory, Lampung Timur —

Kelam dan tragis keadaan yang sedang kita hadapi di Indonesia ini. Seorang anak berinisial NF (14) di Lampung Timur, Lampung menjadi korban pemerkosaan saat dititipkan orang tuanya di Rumah Aman yang mana merupakan milik lembaga pemerintah, yaitu Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Lampung Timur.

Niat hati mendapat perlindungan sementara untuk dititipkan karena telah menjadi korban pemerkosaan oleh oknum yang gak bertanggung jawab, anak ini justru menjadi korban pemerkosaan oleh DA yang mana adalah Kepala UPT P2TP2A disana.

Ayah kandung korban bernama Sugiyanto(51) merasa gak menyangka hal ini bias terjadi pada puterinya, “jelas saya tidak terima, anak saya bukannya dilindungi malah dipaksa melakukan perbuatan mesum” ujar Sugiyanto dilansir dari beberapa sumber. “Selama ini saya percaya karena dia pakai seragam kuning kunyit (PNS). Ngakunya perlindungan anak ternyata biadab” jelas ayah yang terpukul ini.

Korban mendapat ancaman sehingga merasa tertekan karena ulah pelaku biadab ini, “anak saya diancam makanya gak berani ngomong sama saya, saya tahu dari saudara. Mereka yang minta saya berjanji jangan mukul, jangan marah setelah mengetahui itu” kata Sugiyanto menjelaskan.

Setelah mengetahui perkara ini, pihaknya langsung melaporkan pada polisi dan ia berharap kasus ini dapat diusut secara tuntas sebab keadaan bahkan lebih biadab daripada diperkosa. NF yang sudah dipaksa melayani nafsu bejat pelaku pun sempat dijual DA kepada pria lain saat berada di Rumah Aman (yang ternyata sama sekali gak aman ini).

NF mengaku dirinya setelah dilecehkan di hotel itu diberikan uang Rp700.000 oleh pria lain ini. “Setelah digituin saya dikasih uang Rp700 ribu. Yang Rp500 ribu buat saya, Rp200 ribu lagi disuruh kasih buat DA” jelas wanita malang ini.

Dirinya hanya bias pasrah saat itu karena DA mengancam akan menyakitinya kalau gak mau menuruti kemauannya itu, “kalau gak nurut saya mau dicincang-cincang sama DA, saya takut jadi terpaksa ikutin kemauan dia” NF menceritakan.

Kejinya lagi, NF gak sendirian mengalami hal ini, ada dua korban lagi yang belum mau buka suara untuk membuat laporan karena diduga masih merasa tertekan dan ketakutan. Hal ini diungkapkan korban selama dititipkan di Rumah Aman P2TP2A.

“Tidak menutup kemungkinan ada korban lain selain NF karena menurut NF ada dua orang lagi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh DA, dua korban lagi belum berani buka suara, jadi baru satu korban yang kami dampingi” jelas pendamping hukum kasus ini.

“Jangan sampai kasus ini menguap begitu saja karena terlapor berstatus sebagai ASN di lembaga pemerintahan” jelasnya lagi. Setelah melakukan visum di rumah sakit, keluarga, korban dan pendamping hukum langsung melaporkan kasus pemerkosaan ini ke Mapolda Lampung pada Jumat, 3 Juli 2020 malam.

Mereka berharap ada keadilan atas kasus tersebut mengingat hukum di Indonesia masih belum begitu adil pada kasus-kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual apalagi kasus pelecehan seksual yang sebenarnya sangat marak di Indonesia.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.