Menu

Penelitian: Ganja Dapat Cegah Masalah Paru-paru Mematikan Akibat COVID-19

08 Juli 2020 18:00 WIB
Penelitian: Ganja Dapat Cegah Masalah Paru-paru Mematikan Akibat COVID-19

Daun ganja. (Pixabay/M. Maggs)

HerStory, Jakarta —

Beauty, ada perkembangan terbaru mengenai pandemi virus corona. Terus berlangsung selama beberapa bulan terakhir, virus corona telah menginfeksi masyarakat di berbagai belahan dunia. Dengan begitu, para ilmuwan pun gotong royong untuk menemukan obat atau vaksin guna memerangi virus corona.

Nah, baru-baru ini para ilmuwan mengatakan satu komponen dalam ganja dapat membantu mencegah gangguan paru-paru yang mematikan terkait dengan penyakit COVID-19, influenza dan infeksi lainnya. Kok bisa?

Melansir laman Medical Daily, studi baru yang diterbitkan dalam Frontiers In Pharmacology, menguji Tetrahydrocannabinol (THC). Hasil penelitian tersebut pun menunjukkan bahwa THC bermanfaat untuk kesehatan paru-paru. THC merupakan komponen psikoaktif utama ganja ini diketahui dapat melindungi paru-paru dengan mengurangi peradangan yang disebabkan oleh infeksi.

Para ilmuwan menguji efek ganja pada sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), yang mempengaruhi lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya. ARDS dapat menyebabkan peradangan yang cepat, sesak napas dan kulit yang kebiruan hingga bisa sebabkan kematian.

Pandemi COVID-19 diperkirakan akan meningkatkan jumlah orang yang menderita ARDS. Komplikasi juga datang dengan peningkatan signifikan dalam sinyal di paru-paru yang disebut badai sitokin. Sistem kekebalan melepaskan sitokin ketika tubuh diserang oleh infeksi.  Pada orang dengan COVID-19 dan penyakit pernapasan lainnya, sitokin bisa menjadi proinflamasi. Itu bisa menempatkan pasien pada risiko tinggi hiperinflamasi dan berisiko alami kematian.

Untuk melihat apakah ganja dapat membantu mencegah masalah itu, para peneliti fokus pada efek anti-inflamasi dari THC. Tim menyediakan obat untuk tikus yang mengalami ARDS untuk melihat apakah THC bisa membantu menghentikan peradangan di paru-paru.

Hasilnya menunjukkan bahwa 100 persen kasus atau semua subjek hewan mampu menghindari gejala mematikan setelah mengonsumsi THC. Obat itu membantu mencegah kerusakan parah pada paru-paru dengan memblokir sitokin proinflamasi dan memperlambat peradangan apa pun.

Namun, penting untuk mengetahui bahwa temuan awal berasal dari tes dengan tikus. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami bagaimana THC bekerja melawan penyakit pernapasan dan apakah itu akan memberikan manfaat yang sama kepada pasien manusia.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana