HerStory, Bekasi —

Jangan senang dulu jika pasangan kamu kerap memberikan banyak cinta dan perhatian. Pada awalnya semua hubungan memang terasa sangat manis dan romantis, namun ini bisa jadi menjadi salah satu hal paling menakutkan saat berkencan. 

Ya, sejumlah penelitian menemukan bahwa taktik ini sering digunakan oleh narsisis untuk memanipulatif pasangannnya. Biasanya ini dilakukan tanpa sadar, dan hanya demi ego belaka. Ya, ini tentang benar-benar mendapatkan orang lain.

Kemudian, ketika dia merasa benar-benar mendapatkan orang itu dan merasa aman dalam hubungan, si narsisis biasanya beralih dan menjadi sangat sulit, kasar, atau manipulatif. Bahkan pelaku kekerasan dan penipuan juga melakukan love bombing sehingga korban tidak menyadari perbuatannya. 

"Ketika seseorang menghujani pasangan barunya dengan cinta, hadiah, dan perhatian segera, itu bisa menjadi pertanda mereka akan mencoba memanipulasi kamu saat romansa berkembang," kata Ramani Durvasula, seorang psikolog klinis berlisensi, yang dikutip Akurat.co.

Selain mendapatkan seseorang, love bombing juga dilakukan oleh narsisis untuk berbaikan dengan pasangan, dan mempersulitnya  meninggalkan hubungan. Dia akan kembali dengan  permintaan maaf  atau simbol cinta yang berlebihan dalam upaya untuk membuat pasangannya merasa bersalah dan tetap tinggal. 

"Hubungan narsistik sering dimulai terlalu cepat. Ini kemudian diikuti oleh siklus mendevaluasi, membuang, dan naik turun," kata Durvasula.

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, love bombing adalah praktik yang sangat menakutkan. Kamu sulit untuk mendeteksinya karena ini mirip dengan keindahan romansa di awal hubungan.

Semua perhatian tersebut akan meningkatkan produksi hormon dopamin dan endorfin sehingga kamu hanya merasa bahagia dan penuh cinta. Hal inilah yang membuat kamu "buta" dan tidak dapat berpikir dengan jernih. 

"Love bombing ditandai dengan perhatian, kekaguman, dan kasih sayang yang berlebihan dengan tujuan membuat penerima merasa tergantung dan berkewajiban kepada orang itu," kata terapis berlisensi Sasha Jackson, LCSW.

Ada garis tipis antara love bombing dan sekadar berkencan dengan seseorang yang benar-benar berusaha keras. Meskipun demikian, jumlah waktu yang kamu habiskan dengan pasangan sangat penting untuk jatuh cinta.

Jadi, saat si dia memberikanmu kasih sayang yang berlebihan di awal hubungan, mungkin itu bukan cinta. Dan, walaupun dia mungkin benar-benar jatuh cinta padamu, itu tidak berarti perasaan itu bertahan lama atau bahkan sehat.

"Salah satu atribut cinta yang sehat adalah bahwa cinta itu konsisten. Itu tumbuh, mendalam, dan diperkuat dari waktu ke waktu. "Kecocokan, persahabatan, dan keintiman dibangun melalui komunikasi, kerentanan, dan waktu. Cinta yang sehat adalah kesabaran. Love bombing pada akhirnya akan kehabisan tenaga," kata konselor kesehatan mental dan pelatih hubungan Michaiah Dominguez.

Dengan kata lain, jika berkencan dengan seorang yang memberikanmu love bombing, kamu mungkin bisa mengetahui seberapa cepat rasa sayang itu berkurang.

Tentu saja, love bombing adalah pengalaman yang membuat frustrasi, terutama ketika kamu merasa bahwa hubunganmu berada di jalur yang benar, dan dia adalah orang yang tepat.  Namun, kamu selalu dapat lepas dari taktik menakutkan tersebut dengan "bersandar" dan berinvestasi dalam cinta sehat yang hadir dalam hidup.

"Tingkatkan cinta pada diri sendiri dan temukan dukungan dalam terapi dan sumber daya emosional dan spiritual lainnya, serta de-pusat kemitraan romantis dari hidup. Beri diri izin untuk mengambil nafas dan fokus pada kebaikan yang mengelilingi kamu. Ada banyak hal dalam hidup selain cinta romantis," tegas Dominguez.

Baca Juga: Manipulatif Ulung! Ini 3 Zodiak Paling Cerdik dan Licik, Semoga Pasangan kamu Bukan Salah Satunya!

Baca Juga: Tiati dengan Pria yang Kelewat Romantis Bisa Saja Cuma Love Bombing, Simak Yuk Cara Ngenalinnya Beauty!