Menu

Sering Gak Disadari, Ini Ciri Kalau Kamu Terkena Long Covid-19 Varian Omicron

15 Februari 2022 12:55 WIB
Sering Gak Disadari, Ini Ciri Kalau Kamu Terkena Long Covid-19 Varian Omicron

Ilustrasi virus Corona (Pixabay/Edited by HerStory)

HerStory, Bandung —

Dalam beberapa kasus, pasien terkadang masih mengalami gejala virus Corona meski telah melewati masa pemulihan selama 14-21 hari. Kondisi ini pun disebut sebagai long covid.  Namun, sebenarnya berapa lama long Covid-19 pada pasien omicron timbul?

Melacak kasus long Covid-19 telah menjadi tantangan, karena banyak entitas kesehatan dan negara memiliki praktik dan persyaratan yang berbeda untuk mengklasifikasikan gejala tersebut. Untuk memahami lebih lanjut tentang long covid, coba simak penjelasan berikut ini, dilansir dari berbagai sumber, Selasa (15/2/2022).

Berapa Lama Long Covid Omicron

Dikutip dari Healthline, di Inggris, gejala long Covid-19 membuat pasien harus mengalaminya setidaknya selama 3 bulan. Sedangkan untuk CDC, jangka waktunya adalah 4 minggu atau lebih. 

Semua orang yang pernah terinfeksi Covid-19, baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang hanya memiliki gejala ringan, dapat mengalami long Covid-19. Penelitian telah menunjukkan bahwa bahkan kasus ringan Covid-19 dapat memicu gejala yang persisten.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, pakar penyakit menular A.S. Dr. Anthony Fauci menegaskan kembali bahwa Covid panjang adalah suatu kemungkinan terlepas dari variannya.

Penelitian sebelumnya memperkirakan, rata-rata, hingga 30 persen pasien terus mengembangkan long Covid-19. Studi juga menemukan bahwa 1 dari 7 anak-anak dan remaja mungkin masih memiliki gejala yang terkait dengan Covid-19 15 minggu setelah infeksi awal.

Beberapa ahli percaya bahwa kejadian long Covid-19 mungkin lebih rendah karena Omicron tampaknya tidak menyebabkan peningkatan penanda inflamasi yang tinggi atau terus-menerus dalam tubuh selama infeksi. Long Covid-19 seringkali lebih melemahkan pada kasus yang parah dengan peradangan serius.

Andrew Catchpole, DPhil, ahli virologi dan kepala petugas ilmiah di hVIVO, yang melakukan studi tantangan manusia untuk penyakit menular, mengatakan dia tidak mengharapkan insiden yang lebih tinggi dari kasus COVID panjang sebanding dengan infeksi dengan Omicron.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.