Menu

Mungkinkah Bisa Hamil Jika Haid Enggak Teratur? Jadi Gini Penjelasannya...

16 Februari 2022 18:30 WIB
Mungkinkah Bisa Hamil Jika Haid Enggak Teratur? Jadi Gini Penjelasannya...

Ilustrasi wanita yang menggunakan testpack. (HonestDocs/Edited by HerStory)

HerStory, Bekasi —

Mungkin banyak wanita yang bertanya-tanya apakah bisa hamil dengan menstruasi atau haid yang gak teratur?

Nah, penelitian memang menunjukkan bahwa wanita dengan siklus gak teratur lebih kecil kemungkinannya untuk hamil dibandingkan dengan wanita yang siklusnya teratur.

Pasalnya, kehamilan sangat berhubungan dengan ovulasi alias pelepasan sel telur dari ovarium. Selain itu, masalah dengan ovulasi bertanggung jawab hingga 30 persen dari semua kasus infertilitas.

Namun, kamu sangat mungkin untuk hamil dengan menstruasi yang nggak teratur. Yang terpenting kamu hanya perlu mengidentifikasi penyebab menstruasi yang tidak teratur.

Dalam banyak kasus membuat perubahan gaya hidup kecil dapat mengatur menstruasi dan meningkatkan kesuburan. Meski tidak tertutup kemungkinan kamu perlu menggunakan perawatan kesuburan. 

“Ya, karena wanita dengan menstruasi yang tidak teratur masih bisa berovulasi, namun waktu ovulasi mungkin lebih sulit diprediksi,” kata Emilee Sandsmark, MD, dan OBGYN di Banner Health Clinic, sebagaimana dikutip Akurat.co pada Selasa (15/2/2022). 

Haid yang gak teratur secara medis dikenal sebagai oligomenorea. Kondisi ini terjadi pada sekitar 13,2 persen dari populasi umum, mengutip Webmd Jumlah ini meningkat menjadi 20 persen di antara wanita dengan masalah kesuburan. 

Ada pun siklus menstruasi rata-rata adalah 28 hari, tetapi 25 hingga 35 hari dianggap normal. Sementara oligomenorea adalah saat kamu sering tidak mendapatkan menstruasi selama 35 hari atau lebih.

Akibatnya kamu hanya memiliki empat sampai sembilan periode setiap tahun.

Meskipun tidak dianggap sebagai penyakit, oligomenorea mungkin merupakan gejala dari beberapa masalah kesehatan, diantaranya: 

  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Sindrom cushing, tubuh membuat terlalu banyak hormon kortisol
  • Prolaktinoma, tumor non-kanker yang menyebabkan kelenjar kecil di dasar otak  membuat terlalu banyak prolaktin
  • Hiperplasia adrenal kongenital, kelainan genetik yang mempengaruhi kalenjar adrenal
  • Penyakit radang pinggung
  • Sindrom Asherman, memiliki jaringan parut di rahim atau leher rahim
  • Sindrom ovarium primer, atau disebut menopause dini atau kegagalan ovarium prematur
  •  Hipertiroidisme, kelainan di mana tiroid membuat terlalu banyak hormon tiroid, yang masuk ke darah dan memengaruhi siklus menstruasi 
  • Gangguan makan, seperti bulimia, anoreksia, dan gangguan makan lainnya. 

“Hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus dan kelenjar pituitari (keduanya di otak) dan ovarium adalah pembawa pesan yang mengatur siklus bulanan,” kata Dr. Sandsmark. 

“Mungkin ada sejumlah kelainan pada salah satu langkah ini yang dapat menyebabkan ovulasi tidak teratur dan menstruasi yang tidak normal," imbuhnya. 

Kamu mungkin juga mendapatkan oligomenore dari faktor lain seperti:

  • Diabetes tipe-1
  • Tumor di ovarium atau kelenjar adrenal yang melepaskan hormon pria
  • Kontrasepsi hormonal — atau pil KB
  • Obat-obatan tertentu — termasuk antipsikotik dan antiepilepsi
  • Aktivitas fisik yang intens — terutama pada wanita yang lebih muda

Baca Juga: Nangis Kejer, Mpok Alpa Mendadak Ketakutan saat Tahu Dirinya Hamil Calon Anak ke-3! Kenapa?

Baca Juga: Bikin Khawatir, Ini 6 Arti Mimpi Keguguran di Toilet Padahal Sedang Tak Hamil, Pertanda Baik atau Buruk Ya?!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya