Tumpukan keju. (pinterest/freepik)
Ibu menyusi perlu memiliki pola makan yang sehat dan diet seimbang. Namun, kamu mungkin bertanya-tanya, apakah ada makanan yang gak boleh dikonsumsi selama menyusui?
Ya, ibu menyusui memang harus sangat berhati-hati dengan pola makan dan apa yang dikonsumsi karena dapat berdampak langsung pada anak. Namun, Moms bisa menikmati hampir semua makanan saat menyusui, termasuk keju.
Keju memiliki banyak manfaat nutrisi dan kesehatan yang membuatnya cocok untuk dimasukkan dalam rencana diet pasca melahirkan. Selain itu, lebih disarankan untuk mengonsumsi jenis keju rendah lemak karena kadar lemak dan kalorinya rendah.
Hindari keju yang tidak melewati proses pasteurisasi. Keju seperti ini dapat menjadi makanan yang tidak sehat akibat terkontaminasi bakteri listeria, sehingga berujung terkena listeriosi Berikut beberapa manfaat keju untuk ibu menyusui.
Keju, terutama keju alami dan keju keras, adalah sumber kalsium yang sangat baik. Kehamilan dan menyusui menyebabkan hilangnya kalsium dari tulang, dan menambahkan keju ke dalam makanan dapat membantu Moms mempertahankan kadar kalsium dan Vitamin D.
Keju cottage dan keju keras juga merupakan sumber protein yang sangat baik. Ini dapat membantu Moms tetap kenyang dan mencegah mengemil makanan tidak sehat di antara waktu makan.
Keju adalah makanan lain yang bagus untuk membantu menjaga tekanan darah. Hal ini disebabkan peningkatan asupan kalsium membantu menurunkan tekanan darah.
Seng diperlukan untuk ibu baru dalam pemulihan dan penyembuhan jaringan, membantu pulih dengan cepat setelah melalui perjuangan selama sembilan bulan. Selain itu, biotin dapat membantu Moms mempertahankan kilau rambut, yang mungkin memengaruhi turbulensi hormonal yang terkait dengan kehamilan.
Apabila Moms mencurigai Si Kecil sensitif terhadap jejak makanan susu dalam ASI, catat gejalanya dan temui dokter. Dokter mungkin menyarankan Bunda untuk berhrhenti mengonsumsi produk susu selama antara dua minggu dan enam minggu sebelum memperkenalkannya kembali.
Dokter mungkin juga merujuk bayi ke spesialis alergi untuk tes kulit atau tes darah, terutama jika dia tidak menyusu dengan baik.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Akurat
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.