Menu

Kamu Suka Melamun? Hati-hati Mengidap Maladaptive Daydreaming, Suka Halu!

18 Februari 2022 20:00 WIB
Kamu Suka Melamun? Hati-hati Mengidap Maladaptive Daydreaming, Suka Halu!

Seorang wanita yang sedang melamun dari bilik jendela (Unsplash/Joshua Rawson)

HerStory, Bekasi —

Setiap orang pasti pernah melamun atau berfantasi tentang suatu hal, ini memang hal yang wajar. Jika kamu setiap hari sering melamun berjam-jam dan terjebak dalam dunia fantasi yang kamu bayangkan, bahkan kecanduan terhadapnya ada kemungkinan kamu mengidap maladaptive daydreaming.

Dalam fantasi penderita maladaptive daydreaming (MD), mereka menyusun cerita yang membuat diri sendiri nyaman berada di dalamnya, sehingga penderita bisa menangis, tertawa, dan bicara sendiri. Bahkan, melakukan hal lain yang bisa dibilang nggak normal.

Meski demikian, penderita MD sadar bahwa hal yang dibayangkan nggak nyata. Mereka juga akan merasa malu jika ada yang mengetahui mereka sedang bicara sendiri.

Penderita maladaptive daydreaming hidup normal seperti orang pada umumnya. Hanya saja, mereka nggak bisa terlepas dari fantasi atau khayalan yang mereka ciptakan sendiri.

Penyebab gangguan ini sebenarnya belum diketahui secara pasti. Tetapi para ahli berpendapat bahwa gangguan ini berkaitan dengan masalah psikologis seseorang di masa lalu yang menakutkan, sehingga membuat seseorang ingin kabur dari kenyataan.

Sebab lain yang mungkin terjadi adalah penderita tidak puas dengan kehidupan nyatanya. Akibatnya dia menarik diri dari kesulitan yang ia hadapi di dunia nyata dan membuat dunianya sendiri dengan berfantasi.

Mengenai gejalanya, orang dengan gangguan MD biasanya akan memiliki kaitan yang erat dengan musik. Mereka akan menyendiri untuk menghayati lirik lagu. Penderita juga sangat tertarik dengan karakter yang mereka bayangkan.

Hal tersebut membuat dirinya sangat emosional sehingga menimbulkan interaksi ketika melamun, seperti menangis atau tertawa sendiri. Bahkan lamunan yang mereka lakukan lebih detail dan rumit daripada sebuah jalan cerita novel, sehingga terasa nyata.

Gejala lainnya yaitu mengalami insomnia karena mereka terlalu asyik dengan fantasinya yang butuh waktu berjam-jam lamanya. Orang dengan gangguan MD cenderung introvert dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi yang akhirnya menyebabkan mereka menarik diri.

Walaupun pengobatan terbaik belum ditemukan, tetapi gejala-gejala tersebut akan muncul bahkan sejak masih anak-anak sehingga bisa segera ditangani. Jadi jika merasa memiliki gejala di atas kamu bisa coba lakukan beberapa langkah berikut untuk membantu mengatasi gangguan.

Seperti menyalakan alarm setiap lima menit sekali, sehingga mencegah melamun ketika sendirian. Fokus pada apa yang kamu kerjakan, dan datangi psikolog, psikiater, atau dokter jiwa untuk mendapatkan terapi penyembuhan.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Himedik.com

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Himedik.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya