Stretch mark merupakan garis-garis yang muncul di perut, payudara, pinggung, bokong dan paha. Stretch mark ditandai dengan adanya garis panjang, tipis, bergelombang yang juga disebut stria. Biasanya, stretch mark menjadi masalah kulit yang umum dialami oleh ibu hamil. 

Meski bisa disebabkan oleh kondisi lain, tapi menurut studi, stretch mark 50 hingga 90 persen paling banyak dialami ibu hamil, dan umumnya terjadi di usia kehamilan 6 hingga 7 bulan.

Fakta menarik diungkap dokter spesialis kulit dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK, bahwa stretch mark paling banyak dialami ibu hamil usia muda usia 21 hingga 41 tahun. Menurutnya, wanita di usia muda yang sedang hamil lebih berisiko tinggi mengalami stretch mark dibandingkan dengan ibu hamil dengan usia tua. Kira-kira kenapa ya? Yuk, simak penjelasan berikut, dilansir dari berbagai sumber, Selasa (1/3/2022).

Mengapa Wanita di Usia Muda Rentan Memiliki Stretch Mark?

Fenomena stretch mark pada wanita di usia muda ternyata diakibatkan oleh adanya struktur dan hormon wanita usia muda yang berbeda dengan mereka yang lebih tua. Hormon progesteron dan kandungan kolagen pada wanita muda lebih banyak dibandingkan dengan wanita usia tua.

Pada dasarnya stretch mark terjadi karena putusnya serat elastin. Serat elastin adalah serat di kulit yang membantu jaringan peregang dan tertarik. Tapi jika terus menerus tertarik atau meregang, maka serat elastin akan sulit kembali seperti sedia kala, bahkan bisa putus.

Inilah yang jadi penyebab timbulnya stretchmark di kulit perut pada ibu hamil, karena serat elastin kulit meregang dan melebar karena berisi janin, dan setelah melahirkan sisa tarikan tetap terlihat yang dalam istilah medis dikenal strech mark.

Tetapi, selain di usia muda, riwayat keluagra ibu dengan stretch mark juga bisa membuat wanita lebih berisiko besar memiliki kondisi kulit stretch mark.