Menu

Apa Itu Patriarki?

16 Juli 2020 16:10 WIB
Apa Itu Patriarki?

Ilustrasi wanita dalam budaya patriarki. (Unsplash/edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, tahukah kamu kalau budaya patriarki masih mengakar di Indonesia? Ada banyak sekali tuntutan yang menyudutkan seorang wanita, terutama dalam hal kesetaraan gender dalam berkarier. Banyak wanita yang dirugikan akan hal tersebut, lantas sebenarnya apa itu patriarki? HerStory telah merangkumnya dilansir dari berbagai sumber, Kamis (16/7/2020). Simak terus ulasan berikut ini ya, Beauty! 

Apa Itu Partriarki?

Patriarki adalah sebuah sistem yang menganggap kaum laki-laki ditakdirkan untuk mengatur wanita. Hal ini berlaku kokoh di seluruh dunia (Fromm dalam Adji dkk 2009: 9).

Kemudian diperjelas oleh pendapat Walby (2014: 28), yang menyatakan bahwa patriarki adalah sebuah sistem struktur sosial dan praktik-praktik yang memosisikan laki-laki sebagai pihak yang mendominasi, menindas dan mengeksploitasi kaum perempuan.

Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti.

Dalam domain keluarga, sosok yang disebut ayah memiliki otoritas terhadap wanita, anak-anak dan harta benda. Beberapa masyarakat patriarkal juga patrilineal, yang berarti bahwa properti dan gelar diwariskan kepada keturunan laki-laki. Secara tersirat sistem ini melembagakan pemerintahan dan hak istimewa laki-laki serta menempatkan posisi wanita di bawah laki-laki.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa patriarki adalah sistem sosial yang berlaku di dalam masyarakat yang melanggengkan dominasi laki-laki terhadap kaum wanita. Sistem sosial patriarki menjadikan laki-laki memiliki hak istimewa terhadap wanita. Dominasi mereka tak hanya mencakup ranah personal saja, melainkan juga dalam ranah yang lebih luas seperti partisipasi politik, pendidikan, ekonomi, sosial, hukum dan lain-lain.

Lalu didalam ranah personal, budaya patriarki adalah akar munculnya berbagai kekerasan yang dialamatkan oleh laki-laki kepada seorang wanita. Atas dasar "hak istimewa" yang dimiliki laki-laki, mereka juga merasa memiliki hak untuk mengeksploitasi tubuh kaum wanita. 

Tentu saja, hal ini banyak merugikan pihak wanita. Bagaimana enggak, terbukti banyak sekali kasus yang menyudutkan kaum hawa. Sebagai salah satu contoh yang terus menerus diwariskan adalah seorang wanita tak boleh bekerja pekerjaan laki-laki. Misal, menjadi seorang arsitek, itu didominasi oleh laki-laki, tapi dengan begitu bukan berarti seorang wanita tak bisa menjadi arsitek ternama, bukan begita, Beauty? Dan masih banyak contoh lainnya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ira Nur Aini