Menu

Kisah Mega Puspita, Berdayakan Perajin Bambu di Desa Besarkan Bisnis Studio Dapur Hingga ke Kancah Global

10 Maret 2022 16:28 WIB
Kisah Mega Puspita, Berdayakan Perajin Bambu di Desa Besarkan Bisnis Studio Dapur Hingga ke Kancah Global

Mega Puspita, Pemilik Usaha Studio Dapur. (Riana/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, peluang untuk berkarya semakin terbuka lebar, termasuk untuk para wanita. Peranan wanita saat ini bukan hanya mengurus rumah, tapi wanita dan pria memiliki hak yang sama untuk bekerja dan memilih bidang profesi sesuai yang diinginkan.

Bukan hanya bekerja, bahkan saat ini tak jarang ditemui wanita yang aktif di berbagai bidang bisnis. Salah satu wanita itu adalah Mega Puspita. Bersama 2 orang temannya, Alain Bunjamin dan Maulana yang sama-sama berlatar belakang desain produk, pada Desember 2016 mereka pun akhirnya memutuskan untuk mendirikan Studio Dapur.

Studio Dapur sendiri adalah brand yang bergerak di sektor alat-alat dapur yang menggunakan material bambu. Meski begitu, produk-produk Studio Dapur memiliki model yang kekinian.

Selain menumbuhkan regenerasi perajin, Studio Dapur juga berhasil menembus pasar internasional. Bahkan memiliki eksklusif distributor di Korea Selatan. Beberapa negara yang berhasil dijelajahi Studio Dapur antara lain Jepang, Belgia, Finlandia, California, hingga Sans Fransisco.

Lantas, bagaimana kisah Mega membangun Studio Dapur ini?

“Awal mula aku bikin Studio Dapur dimulai dari riset di masa kuliah dulu sebagai product designer. Waktu itu aku magang di desa pengrajin bambu dan tinggal di sana. Berbekal dari pengalaman tersebut, aku melihat bahwa ternyata ada nilai kebudayaan penganyam bambu yang bisa berdampak untuk ekonomi. Kemudian aku dan temenku memanfaatkan hal ini menjadi potensi bisnis. Kita buat solusi dengan membuat produk dari anyaman bambu dengan desain yang modern. Setelah lulus, akhirnya aku cari desa di Jawa Barat yang berpotensi untuk bisnis ini. Setelah pencarian panjang, dirinya kemudian memilih desa Padakembang,” papar Mega, saat virtual media briefing "Tokopedia Dukung Perempuan Indonesia Bangkit Bersama", sebagaimana dipantau HerStorybaru-baru ini.

Ketika membahas tantangan, Mega menuturkan bahwa tantangan kerja menjadi salah satunya. Ia pun kerap memikirkan bagaimana caranya membuat sistem yang baik dalam sebuah produksi, yang dapat menjaga kualitas dan menjaga aktivitas sosial.

Tak hanya itu, meski berbasis bisnis, namun Mega juga memperhatikan kelestarian desa, marketing, edukasi pasar, dan terus berinovasi agar tetap relevan sesuai dengan kebutuhan pasar. Mega pun mengaku dirinya rutin mengedukasi para pengrajin bambu dan warga setempat terkait pembuatan kerajinan bambu berkualitas agar bisa dijadikan mata pencaharian warga sekaligus menjaga kelestarian desa.

Untuk membuat ayaman bambunya bernilai jual tinggi, Mega pun fokus pada desain yang dihadirkan. Seperti diketahui, kata dia, biasanya peralatan dapur terbuat dari anyaman bambu memiliki model yang kuno dan kurang menarik. Karenanya, ia pun mengemas peralatan dapurnya menjadi lebih modern dan menarik. Untuk desain produknya sendiri, Mega mengaku, dirinya tak segan turun langsung dan mengerjakannya sendiri.

“Kami memang sengaja menghadirkan desain modern ini, soalnya kalau enggak didesain seperti sekarang. Itu juga akan susah. Jadi, saya dan tim selalu berpikir untuk menghadirkan inovasi baru. Misalnya, kayak anyaman untuk lampu. Itu unik kan,” paparnya.

Mega pun menargetkan pangsa pasar pasangan muda ke atas, ia menawarkan produk alat dapur yang memiliki value yang tinggi. Untuk bisa survive, Mega tak segan mengikuti tren yang berkembang dalam menciptakan produk-produknya.

Dan di masa pandemi Covid-19 ini, Mega pun tak menampik bahwa bisnisnya ikut terdampak. Dampaknya sendiri adalah dari sisi pemasaran. Mega mengaku bahwa sebelum pandemi, Studio Dapur aktif mengikuti pameran Nasional. Dari situ, Mega bertemu dengan pembeli dari negara asing, yang membantunya bisa ekspor ke luar negeri.

Nah, saat masa pandemi Covid-19 ini, Mega mengaku lebih banyak memanfaatkan platform online seperti Tokopedia dan memanfatkan media sosial untuk pemasarannya.

“Pandemi ini pasti berdampak banget ya apalagi pas awal-awal. Dampaknya pertama kita berubah dari B2B jadi B2C. Jadi Studio Dapur sendiri memiliki target pasar kepada restoran dan hotel. Tetapi, pandemi menyebabkan permintaan menurun.  Akhirnya kita beralih melakukan pemasaran lewat digital, bagus sih karena kita jadi punya beberapa channel baru utnuk pemasukan. Nah, dengan bergabung di platform Tokopedia jujur itu sangat membantu Studio Dapur untuk tetap mempertahakan bisnis sekaligus penggunaan produk dari Studio Dapur. Kita juga gunain Reels dan lain-lain, agar bener-bener bisa membangun komunitas dan sosial medianya juga dikuatin lagi gitu,” ujar Mega.

Kemudian, berkaitan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional, Mega pun punya pandangan menarik tentang wanita. Menurutnya, Hari Perempuan Internasional bukan hanya satu hari perayaan perempuan luar biasa yang mengatasi bias dan menjadi panutan yang menginspirasi bagi orang lain, tetapi juga sebagai pengingat untuk terus menginspirasi pikiran wanita, memahami identitas dan menyuarakan suara mereka untuk meningkatkan hidup mereka dan sesama, serta mendorong dunia yang lebih inklusif bagi semua orang.

“Di Studio Dapur ini aku kebetulan wanitanya itu aku sendiri.Dua founder lainnya kan laki-laki. Dari pas kuliah juga di jurusanku wanita itu minoritas keberadaannya. Dari situ justru aku melihat bahwa dari sisi wanita, kalau kita bikin produk segala macam tuh kita jadi bisa melihat sisi-sisi yang lebih mungkin gak terpenuhi sama yang laki-laki lakukan. Aku ngerasa dengan adanya keseimbangan antara perempuan dan laki-laki itu di dunia pekerjaan atau di duni riset dll, kita bisa jadi saling mengisi,” pungkasnya.

Nah Beauty, ternyata bisnis yang digagas Mega Puspita ini berhasil menarik perhatian banyak generasi muda pada kerajinan bambu. Bahkan, produk-produk dari Studio Dapur sudah berhasil dipamerkan hingga New York dan Jerman, lho! Semoga kisah Mega ini menginspirasimu ya!

Baca Juga: Harganya Cuma Sejutaan, Intip Yuk 5 Rekomendasi Furnitur Lokal di Tokopedia, Moms Pasti Suka Nih!

Baca Juga: Rayakan Hari Perempuan Internasional Häagen-Dazs Adakan The Rose Project dan Program Spesial Free Upsize Scoop Khusus untuk Wanita

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.