Menu

Wow! Sarah Al Amiri Jadi Sorotan karena Hope Mars Mission, 5 Fakta Wanita Ini Menarik Banget!

21 Juli 2020 13:30 WIB
Wow! Sarah Al Amiri Jadi Sorotan karena Hope Mars Mission, 5 Fakta Wanita Ini Menarik Banget!

Sarah Al Amiri, Pimpinan Hope Mars Mission (Pinterest/Edited by Herstory)

HerStory, Jakarta —

Industri Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM) yang selalu didominasi pria membuat wanita pastinya makin giat ketika merasa dirinya harusnya pantas berada di industri STEM ini. Salah satu wanita hebat ini ialah Sarah Al Amiri.

Sarah adalah wanita (33) asal Uni Emirat Arab (UEA) yang memimpin program Hope Mars Mission. Ini merupakan sebuah misi pengorbit yang akan melakukan perjalanan ke Mars yang rencananya diluncurkan (17/07/2020). 

Sarah pun tetap optimis kendati mengalami penundaan karena cuaca buruk, ia dan tim tetap optimis bahwa Hope akan bisa segera dikirim ke Mars. 

Sarah memiliki andil penuh untuk memilih siapa saja ilmuwan yang akan terlibat dalam misi Mars ini. Ia dituntut memberikan pendidikan non-tradisional untuk melatih para insinyur supaya bisa membangun Hope dalam waktu yang singkat.

Tapi ternyata, Sarah juga menjabat sebagai Menteri Negara Ilmu Pengetahuan Tingkat Lanjut di Kabinet UEA sejak 2017, lho, Beauty!

Tapi nggak cuma itu, inilah 5 fakta menarik tentang Sarah!

1. Memimpin misi UEA untuk meneliti planet Mars

Sarah Al Amiri menjadi salah satu wanita di balik Hope Mars Mission, sebuah misi UEA untuk mengirim sebuah pengorbit. Misi ini menjadi awal penjelajahan antariksa oleh negara Arab. Sebelum UEA, belum pernah ada negara di jazirah Arab yang melakukannya, lho. 

Sarah ditugaskan untuk mengembangkan orang-orang dengan bakat keilmuan dan mentransfer pengetahuan dengan cara yang nggak biasa. Ia kemudian membuat tim berisi para ilmuwan antariksa hasil program ulang sejumlah insinyur yang sudah diberi pelatihan khusus di Amerika. Anggota tim tersebut rata-rata berusia 27 tahun dan 34 persennya adalah wanita. 

Hope akan berada di Mars selama satu tahun rencananya, Beauty. Dalam kurun waktu tersebut, para peneliti UEA akan mempelajari Planet Mars, terutama terkait atmosfernya yang tipis. 

2. Nggak punya latar belakang pendidikan ilmu planet

Sarah Al Amiri yang menjadi pemimpin Misi Mars UEA justru nggak punya latar belakang pendidikan ilmu keplanetan, lho! Sarah Al Amiri memilih jurusan ilmu komputer saat kuliah. Tapi, ia ingin menghasilkan sesuatu yang baru dan nggak berkaitan dengan ilmu komputer setelah lulus. 

Makanya saat melihat ada lowongan kerja di Pusat Luar Angkasa Mohammed bin Rashid di Dubai, Sarah merasa tertarik banget. 

Ia pun mulai bergabung pada 2009 dan menjabat sebagai insinyur pada program satelit. Setelah itu, pada 2014 ia pindah divisi untuk memimpin misi Hope. 

3. Menjadi Menteri Negara Ilmu Pengetahuan Tingkat Lanjut di Kabinet UEA

Dalam perombakan kabinet baru yang dilakukan oleh Shaikh Mohammad Bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden, Perdana Menteri UEA, sekaligus Penguasa Dubai, Sarah Al Amiri diangkat sebagai Menteri Negara Ilmu Pengetahuan Tingkat Lanjut di Kabinet Uni Emirat Arab pada Oktober 2017. 

“Sarah akan bertanggung jawab atas Litbang atau penelitian dan pengembangan serta memilih ilmuwan yang handal. Sarah juga mengepalai Dewan Ilmuwan UEA dan Misi Mars. Kami ingin orang-orang seperti Sarah berkontribusi pada masa depan UEA,” ungkap Shaikh Mohammad yang dilansir dari laman berita UEA. 

Sarah banyak mengunjungi lembaga-lembaga ilmiah di AS untuk meningkatkan kesempatan kolaborasi demi menyelesaikan Hope Mars Mission. Hasil kunjungannya ini membuat tim Hope Mars Mission mendapat dukungan dari Universitas Colorado Boulder, Universitas California, Berkeley, dan Universitas Negeri Arizona. Mereka pun menyelesaikan proyek tersebut untuk memenuhi target peluncuran (17/07/2020). 

4. Menjadi wanita Arab pertama yang bicara di konferensi TED Talks di Amerika Serikat

Tahun 2017, Sarah menjadi wanita Arab pertama yang melakukan presentasi di ajang TED Talks di New Orleans, Louisiana. Salah satu acara bergengsi bagi mereka yang ingin berbagi soal ide dan gagasan mengenai perkembangan masa depan. 

Saat itu, dalam program TEDWomen, Sarah menjelaskan mengenai Hope, sebuah pengorbit buatan UEA yang akan dikirim ke Mars. Sebelumnya ia juga pernah bicara di ajang TED Talks regional yang lebih kecil di Dubai tahun 2016. 

5. Nggak merasakan kesenjangan gender saat menjadi ilmuwan di UEA

Kalau di berbagai negara merasa ada kesenjangan gender antara wanita dan pria di industri STEM, Sarah justru nggak merasa demikian di Uni Emirat Arab. Menurutnya, kebanyakan mahasiswa yang lulus dari jurusan sains adalah wanita. 

“Secara pribadi, (menjadi peneliti wanita) itu sama sekali bukan tantangan. Sebagian besar lulusan sains di UAE adalah wanita, dan 50 persen dari karyawan kami di program luar angkasa adalah wanita. Jadi kita biasanya nggak melihat tren kesenjangan gender yang selama ini terjadi secara global. Ironisnya, ketika bertemu dengan para peneliti internasional, saat itulah saya sering menjadi satu-satunya wanita di ruangan,” jelas Sarah Al Amiri dalam wawancaranya bersama Sophie Hardach untuk World Economic Forum.

UAE ternyata peduli dengan kemampuan seseorang dengan cermat banget Beauty, wanita ataupun pria, kalau berbakat maka dirasa pantas. Hebat, Beauty!

Baca Juga: Selalu Unggul dan Sukses, Ini 3 Zodiak Wanita Independent dan Inspiratif! Kamu Banget Gak Beauty?

Baca Juga: Cerdas Sejak Lahir, Ini 3 Zodiak Berwawasan Luas dan Inspiratif Bagi Orang Sekitar! Ada Kamu Gak?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.