Ilustrasi ibu memarahi anak. (Freepik/Edited by HerStory)
Tentu setiap orangtua punya harapan pada anak-anaknya. Namun sayangnya, orangtua tanpa sadar kerap merasa berhak memaksakan kehendaknya pada anak.
Pengalaman pahit orangtua pada masa muda, dapat menjadi faktor utama pemaksaan kehendak pada anak. Orangtua berharap anaknya nggak mengulangi kesalahan dan mendapatkan hidup lebih baik. Namun, orangtua juga harus tahu bahwa pemaksaan kehendak atau otoriter memiliki beberapa dampak pada anak.
Anak yang selalu dikekang dan dibatasi oleh orangtua kurang memiliki kebebasan dan motivasi, terutama dalam menentukan perilaku yang tepat. Alhasil, anak akan tumbuh jadi pribadi yang mudah takut dan cemas.
Kerap memaksakan kehendak pada anak dapat mematahkan kemampuan si kecil untuk berpendapat. Anak jadi tidak mengenali pendapatnya sendiri, karena semua yang keluar dari mulutnya harus atas arahan dan izin orangtua.
Mungkin orangtua melakukan itu guna membuat anak mereka disiplin. Sayangnya, bukan menjadi dispiplin, anak justrus tumbuh menjadi agresif dan suka memaksa pada orang lain. Ia merasa sikap agresif benar seperti yang dilakukan orangtuanya.
Moms, segala hal baik harus penuh dengan cinta dan kasih sayang. Memaksa kehendak pada anak hanya akan membuat anak terkekang dan nggak dapat berkembang.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.