ilustrasi anak makan es krim. (Freepik/pvproductions)
Umumnya, diabetes diketahui sebagai penyakit yang melanda orang dewasa atau mereka yang berusia di atas 40 tahun. Namun, kadar gula yang tinggi juga bisa terjadi pada anak-anak sampai orang tua, menurut Prof. dr. Jose Rizal Latief Batubara, PhD, Sp. A(K) dari Divisi Endokrinologi Anak FKUI-RSCM.
Kadar gula yang tinggi bisa terjadi pada anak-anak sampai orang tua. Menurut data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2018, angka kejadian diabetes melitus pada anak usia nol sampai 18 tahun meningkat 700 persen dalam kurun waktu 10 tahun. Lalu, apa saja gejala diabetes pada anak yang harus diketahui? Simak penjelasan berikut, dilansir dari berbagai sumber, Kamis (17/3/2022).
1. Diabetes melitus tipe 1 (DM tipe 1) disebabkan oleh pankreas yang tidak bisa memproduksi insulin yang cukup
2. Diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2) disebabkan oleh gangguan kerja insulin dan kerusakan sel pankreas
Ketika produksi insulin berkurang, kadar gula darah meningkat dan memicu gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Umumnya, kasus DM tipe 1 paling sering diderita anak-anak karena terdapat faktor genetik. Namun, tak jarang kasus DM tipe 2 pun meningkat disebabkan adanya faktor kelebihan berat badan dan obesitas.
Tanda anak mengalami diabetes adalah ia mudah merasa lapar meskipun baru selesai makan. Rasa lapar ini timbul dikarenakan jumlah insulin yang tidak memadai membuat gula tidak dapat diolah menjadi energi.
Selain lapar, anak juga akan merasa haus secara terus-menerus. Hal ini dipegaruhi ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi hormon insulin. Akibatnya, tubuh jadi kekurangan cairan dan gampang haus.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.