Menu

Moms Perlu Tahu, Ini 6 Hal Positif Kalau Si Kecil Mengalami Tantrum, Enggak Selalu Buruk Kok!

24 Juli 2020 19:35 WIB
Moms Perlu Tahu, Ini 6 Hal Positif Kalau Si Kecil Mengalami Tantrum, Enggak Selalu Buruk Kok!

Ilustrasi menghadapi tantrum pada anak (Shutterstock/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty yang sudah menjadi Bunda, pasti kamu sering kewalahan saat menghadapi si kecil yang tengah tantrum, bukan? Tantrum menjadi salah satu aspek dalam pengasuhan yang paling menantang bagi seorang ibu. Kondisi ini menggambarkan si kecil yang terus menangis kencang, berteriak, dan bahkan menedang-nendang benda di sekitar. Singkatnya, si kecil akan susah ditenangkan saat menangis.

Tapi Beauty tahu enggak sih, amarah yang diluapkan balita itu adalah bagian penting dari kesehatan dan kesejahteraan emosinya lho! Saat si kecil mengalami tantrum, sebagai seorang ibu kamu juga dituntut untuk belajar tenang dan sabar dalam menghadapinya.

Kondisi anak yang mengalami tantrum itu enggak selalu buruk lho, Beauty. Mengutip dari laman sindikasi Muslimah DailyJumat (24/7/2020), berikut enam hal positif dari tantrum yang sering di alami si kecil.

Membuat terlepasnya hormon stres

Sekadar Beauty tahu, air mata itu mengandung kortisol yang tak lain adalah hormon stres. Ketika si keci menangis, ia akan benar-benar melepaskan stres dari tubuhnya. Air mata juga telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesejahteraan emosional, dengan syarat ada kamu di sampingnya untuk memberikan ketenagan saat si kecil menangis.

Melihat anak menangis dan marah bahkan kesal tanpa sebab memang menyebalkan. Tetapi kamu akan lihat pada akhirnya si kecil akan memiliki suasana hati yang jauh lebih baik.

Maka akan sangat membantu jika orangtua membiarkan anak-anaknya menangis tanpa mengganggu prosesnya sehingga mereka sampai pada akhir perasaan mereka.

"Menangis bukan terluka, tetapi proses menjadi tidak terluka," jelas Deborah MacNamara, Ph.D., seorang pendidik orang tua dan penulis buku Rest, Play, Grow: Membuat Rasa Anak-anak prasekolah.

Menangis dapat membantu si kecil belajar

Ketika si kecil berjuang dan mengalami kegagalan kemudian marah dan menangis, hal ini akan membantu mereka menjernihkan pikirannua, sehingga dapat belajar sesuatu yang baru.

Suatu penelitian menunjukkan, pembelajaran terjadi kalau seorang anak merasa bahagia dan santai, tetapi mengekspresikan kemarahan juga menjadi bagian dari proses ini.

Si kecil akan tidur lebih nyenyak

Masalah tidur sering terjadi karena sebagian orang tua berpikir kalau pendekatan terbaik untuk meredakan kemarahan adalah dengan menghindarinya. Pada akhirnya, emosi yang terpendam meluap ketika otaknya sedang istirahat. Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga akan sering terbangun jika mereka stres. Mengizinkan anak untuk meluapkan amarahnya akan dapat membantunya tidur nyenyak sepanjang malam, Beauty.

Enggak takut mengatakan 'tidak' pada si kecil

Biasanya, si kecil akan tantrum kalau sesuatu yang diinginkan, tetapi kamu berkata 'tidak' untuk hal itu alias menolak keinginannya. Enggak perlu khawatir, itu adalah hal yang bagus. Mengatakan 'tidak' dapat memberikan batasan yang jelas pada si kecil tentang perilaku yang boleh atau enggak untuk dilakukan.

Terkadang. orangtua menghindari kata 'tidak' karena takut anak merasa sedih atau malah tantrum tanpa arah. Tapi, enggak perlu khawatir, kamu bisa tetap teguh dengan aturan tersebut tapi tetap memberikan cinta, empati dan pelukan.

Hubungan ibu dan anak semakin melakat

Mungkin hal itu sulit dipercaya pada saat tantrum terjadi, tetapi coba perhatikan dan tunggu. Anak yang sedang marah mungkin enggak terlihat menghargai kamu saat itu, tetapi sebenarnya mereka sangat menghargaimu.

Biarkan ia melewati badai amarahnya tanpa berusaha untuk menghentikan atau 'memperbaikinya'. Jangan terlalu banyak bicara tetapi. tawarkanlah pelukan. Dengan begitu, si kecil akan bisa merasakan penerimaan tanpa syarat dan dia akan merasa lebih dekat dengan kamu sebagai ibunya.

Sebagai metode healing

Menghadapi si kecil yang tantrum, membuatmu sebagai ibu bisa belajar lebih sabar dan juga tenang. Setelah momen emosional dengan anak selesai, luangkan waktu untuk memanjakan dirimu seperti berbicara dengan teman, merawat diri atau mungkin menangis. Ketenangan memang membutuhkan latihan, ketika sudah berhasil maka kita akan menjadi orang tua yang lebih tenang dan lebih damai.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Bikin Hari Ibu Makin Penuh Makna, Parenting Bash 2023 Hadir untuk Rayakan Proses Para Moms Jadi Ibu Hebat

Baca Juga: Dokter Denta Ungkap Peran Besar Warna dalam Stimulasi Anak, Bisa Memudahkan Si Kecil Menangkap Informasi Lho Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.