Menu

Astaga! Seorang Wanita Nekat Mengejar Mobil Presiden Demi Menyembuhkan Sang Suami dari Covid-19!

27 Juli 2020 09:00 WIB
Astaga! Seorang Wanita Nekat Mengejar Mobil Presiden Demi Menyembuhkan Sang Suami dari Covid-19!

Celia Capira ketikmengejar mobil Presiden Peru. (Kompas.com/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beberapa waktu lalu tersiar sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita sedang berlari mengejar mobil Presiden Peru Martin Vizcarra yang kemudian video tersebut viral di media sosial. Wanita itu mengaku melakukan hal tersebut karna ini meminta sang Presiden agar suaminya bisa disembuhkan dari virus covid-19.

“Bapak Presiden, jangan pergi!” teriak wanita tersebut yang diketahui bernama Celia Capira berusia 32 tahun sambil menangis.

Ketika ditanya, dia menceritakan bahwa sang suami enggak mendapatkan ranjang di rumah sakit. Tentu saja pernyataan itu terekam jelas di dalam video tersebut di Arequipa, kota terbesar kedua di Peru.

Namun, sayang sekali, meski aksinya itu viral di media sosial sang suami, Adolfo Mamani yang berusia 57 tahun tenyata enggak bisa diselamatkan. Suami Celia meninggal pada Selasa, 21 Juli 2020 yang lalu. Rumah sakit di Arequipa memang sedang kewalahan akibat korban virus yang terus bertambah setiap harinya. Hal ini diperparah dengan persedian oksigen dan jumlah ranjang yang semakin menipis.

“Mereka membunuhnya! Dia awalnya baik-baik saja, mereka memberi tahu kami bahwa dia stabil, pada pagi hari saya membawakannya sarapan,” ujar Capira pada wartawan yang dikutip dari AFP.

Di dalam video tersebut, terlihat bagaimana Capira merasa putus asa dengan keadaan, pipinya dibasahi dengan air mata yang wajahnya sedang menggunakan masker dan juga pelindung wajah.

Di luar rumah sakit Honorio Delgado di mana merupakan tempat Mamani dirawat, pihak berwajib sudah mendirikan sebuah tenda darurat untuk mengatasi lonjakan jumlah pasien di wilayah tersebut. Dan di tenda itulah Mamani mendapatkan perawatan.

“Pak Presuden, Anda harus ke tenda, jangan meninggalkan rumah sakit sampai Anda melihat kondisi (pasien),” isak Capira.

“Pak Presiden, ini buruk dan enggak manusiawi,” lanjut Capira sambil sedikit berteriak.

Pada Senin, 20 Juli, Mamani sempat mendapatkan ranjang di dalam rumah sakit, namun sayangnya nyawa Mamani harus melayang tepat keesokan harinya. Pasangan suami istri ini diketahui bahwa mereka mengelola sebuah toko di Arequipa, selatan Peru.

“Apa yang harus kulakukan dengan anak-anakku, bagaimana aku memberitahu mereka kalau ayahnya sudah tak ada?” tangis Caspira meledak ketika mengingat usia anaknya yang masih 1, 6 dan 14 tahun tersebut.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan