Menu

Orangtua Terlalu Sibuk Bekerja, Ini Dampak Buruknya pada Anak dan Keluarga

25 Maret 2022 17:20 WIB
Orangtua Terlalu Sibuk Bekerja, Ini Dampak Buruknya pada Anak dan Keluarga

Ilustrasi seorang ibu yang menyempatkan untuk memenuhi kebutuhan psikologis anak meski sedang sibuk bekerja. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Bekasi —

Menjadi ibu pekerja bukanlah hal yang mudah. Bagaimanapun seorang ibu memutuskan untuk bekerja adalah demi tercukupinya kebutuhan keluarga. 

Namun dalam beberapa keadaan, ada seorang ibu yang sangat sibuk dengan bekerja dan mencari harta semata. Ia sampai melupakan kewajibannya sebagai seorang istri dari suaminya dan seorang ibu untuk anak-anaknya. 

Lalu, hal apa yang akan terjadi jika seorang ibu terlalu sibuk bekerja sampai melupakan kewajibannya?

1. Memicu pertengkaran dalam rumah tangga

Tidak jarang terlalu sibuknya seorang ibu dalam mengurusi pekerjaan, akan membuat suami merasa diabaikan, kurang diperhatikan, bahkan seolah tidak nampak di depan mata. 

Ibu mungkin hanya akan berada di rumah dari malam sampai pagi, dan berangkat lagi di pagi hari. Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan hubungan dengan pasangan, akan memicu pertengkaran dalam rumah tangga. 

Maka dari itu, ketika kita memutuskan untuk menjadi ibu pekerja, maka yang paling diutamakan adalah ridho dari suami, lalu berusaha sebaik mungkin untuk tetap memenuhi kebutuhan suami, memperhatikannya dan menjadi seorang istri yang baik. 

Membantu suami mencari uang juga merupakan hal yang baik, namun harus pula diimbangi dengan kebijaksanaan dalam menjalankan keduanya. 

2. Anak merindukan sosok ibu dalam hidupnya

Ibu yang terlalu sibuk dan hanya mengandalkan seorang babysitter untuk memenuhi kebutuhan anaknya, akan berdampak buruk bagi kedekatan ibu dengan anak, bahkan kepada tumbuh kembang anak. 

Sebab, kebutuhan utama seorang anak adalah mendapatkan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuanya. Anak yang tumbuh dengan kurangnya rasa kasih sayang akan menurunkan rasa percaya diri, membuatnya sulit bergaul, senang dengan kesendirian, dan hal lain semacamnya. Hal tersebut dipengaruhi karena selama ini dia merasakan kesepian dan kurang peran sosok ibu dalam pertumbuhannya.

Ingat, bu. Kita bekerja adalah untuk membahagiakan anak. Jangan sampai yang terjadi adalah sebaliknya, anak tidak bahagia karena ibunya bekerja.

Baca Juga: Livy Renata Belikan Orangtua Mobil dari Donasi, Ternyata Sang Ibu Punya Kerjaan Mentereng dan Tajir Melintir Lho! Sudah Tahu Belum?

Baca Juga: Jago Seimbangkan Hidup, Ini 3 Zodiak Paling Profesional di Kerjaan dan Sosial! Ada Kamu Salah Satunya?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya