Ilustrasi wanita cemburu (Unsplash/Christian Fregnan)
Rasanya, semua orang pasti pernah disakiti atau menyakiti orang lain. Dan terkadang, sulit rasanya untuk berdamai dengan emosi yang berkecamuk dan mencoba memaafkan orang tersebut.
Pada akhirnya, kemarahan yang selama ini terpendam membuat kita menyimpan dendam. Nah, tak banyak yang tahu bahwa menyimpan dendam tak hanya bikin kita kesal sendiri dan merusak hubungan dengan orang-orang sekitar.
Tapi juga menyebabkan gangguan emosi yang dapat berdampak terhadap kesehatan jika terjadi dalam waktu yang lama, lho Beauty.
Otak merupakan organ yang bekerja saat kita berpikir, berkomunikasi, dan membentuk hubungan sosial dengan orang lain. Fungsi tersebut dipengaruhi oleh dua hormon yang saling berkaitan namun dapat bekerja berlawanan yaitu hormon kortisol dan hormon oksitosin.
Hormon kortisol biasanya dilepaskan saat kita berada di bawah tekanan mental besar, seperti saat menyimpan dendam. Sebaliknya, hormon oksitosin diproduksi ketika kita memaafkan dan saat berdamai dengan diri kita maupun orang lain.
Menyimpan dendam ternyata berkaitan dengan berbagai penyakit kronis. Stres berat yang dirangsang oleh rasa dendam memicu seseorang untuk kurang memperhatikan kondisi kesehatannya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.