Menu

Anak Enggak Punya Ekspresi? Waspada Moebius Syndrome, Moms!

29 Juli 2020 09:35 WIB
Anak Enggak Punya Ekspresi? Waspada Moebius Syndrome, Moms!

Keluarga yang bahagia dengan anak penderita Moebius Syndrome (Unsplash/Nathan Anderson)

HerStory, Jakarta —

Moms, sudah tahukah tentang Moebius syndrome? Moebius syndrome adalah sindrom kelumpuhan okulofasial bawaan yang menyebabkan wajah seseorang tanpa ekspresi. Kondisi ini membuat anak terlahir cuma mempunyai satu ekspresi atau bahkan tanpa ekspresi, Moms.

Moebius syndrome merupakan kondisi neurologis langka yang ditandai dengan kelumpuhan beberapa saraf kranial. Sindrom ini disebut juga kelumpuhan okulofasial bawaan. Saraf kranial merupakan saraf yang mengatur sensasi pergerakan otot kepala kepada berbagai respons parasimpatik ke organ. Jadi penderita yang mengalami kelainan pada saraf kranial akan mengalami kekakuan dalam ekspresi wajah.

Dilansir dari Rarediseases, kelumpuhan saraf biasanya menyerang saraf VI dan VII yang membuat penderita sindrom ini enggak bisa tersenyum, mengerutkan kening, mengerutkan bibir, menaikkan alis, bahkan menutup kelopak mata. 

Penderita sindrom ini bahkan enggak bisa menggerakan bola mata ke arah lateral sehingga penderita enggak bisa mengekspresikan apa yang mereka rasakan. Yang menjadi penyebab Moebius syndrome sejauh ini belum diketahui pasti, Moms.

Dilansir Hopkinsmedicine, berikut adalah beberapa gejala yang dialami oleh penderita Moebius syndrome, Moms harus mengetahui ini! 

1. Kelemahan atau kelumpuhan total otot-otot wajah

2. Kesulitan menelan atau mengisap

3. Kesulitan berbicara dan sering ngiler

4. Ketidakmampuan untuk membentuk ekspresi wajah

5. Langit-langit mulut sumbing

6. Mengalami masalah pada gigi

7. Masalah tangan dan kaki, seperti kelaianan club foot dan jari-jari yang hilang atau menyatu (sindaktili) 

8. Masalah pendengaran

9. Langit-langit mulut tinggi

10. Mata iritasi dan kering

11. Keterlambatan motorik

12. Poland syndrome (kondisi yang menyebabkan kurangnya perkembangan otot pada satu sisi tubuh)

13. Mata juling atau Strabismus 

Pengobatan terhadap penderita Moebius syndrome banyak melibatkan dokter ahli, Moms, seperti yang dilansir dari Facialpalsy, hipotesis dari penelitian mengungkapkan bahwa kemungkinan besar penyebab Moebius Syndrome yaitu adanya perpaduan antara faktor gen lingkungan dengan genetik. Beberapa kasus mengungkapkan bahwa sindrom ini terjadi secara sporadis. Sebagian kecil kasus Moebius syndrome terjadi dalam keluarga, tetapi enggak ada pola pewarisan tunggal yang jelas. Tapi disarankan untuk wanita hamil yang memiliki riwayat Moebius syndrome untuk melakukan konseling genetik. Adapun gejala dari Moebius syndrome tergantung dari saraf mana terkena kelumpuhan.

Dilansir dari Rare Diseases, pengobatan dilakukan dengan cara melakukan pembedahan craniofacial. Pembedahan ini melibatkan dokter ahli saraf, dokter bedah plastik, dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (otolaryngology), dokter spesialis yang mengobati kelainan mata (ophthalmology) dan dokter spesialis anak. 

Enggak cuma pembedahan, pengobatan terhadap penderita Moebius syndrome bisa dilakukan dengan beberapa terapi khusus, Moms. Terapi ini meliputi terapi wicara dan terapi fisik. Terapi fisik diperlukan untuk penderita dengan berbagai kelainan ortopedi. Selain itu juga dibutuhkan terapi melatih keterampilan motorik halus dan koordinasi. Bahkan bagi penderita yang sudah berhasil menjalani operasi, diperlukan terapi untuk melakukan aktivitas makan dan tersenyum.

Jangan lupa selalu mengecek kesehatanmu ya, Moms!

Baca Juga: Cegah Obesitas Anak, Ternyata Peran MPASI untuk Jadi Fondasi Kesehatan Si Kecil Penting Banget Lho Moms! Simak Yuk

Baca Juga: Dokter Spesialis Anak Spill Cara Efektif untuk Cegah Meningitis pada Si Kecil, Moms Harus Tahu!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.