Illustrasi Anak Mimpi Buruk
Mimpi buruk bisa dialami oleh siapapun, baik anak-anak, remaja, ataupun orang dewasa. Biasanya, efek yang ditimbulkan dari mimpi buruuk ini adalah rasa cemas yang berlebih dan akan bisa menjadi masalah besar apabila kamu sudah terlalu sering merasakannya.
Menurut Sleep Foundation, ada penelitian yang menemukan bahawa sekitar 47% mahsiswa mengalami mimpi buruk selama 2 minggu terakhir. Sedangkan mimpi buruk yang sering datang berulang kali kebanyakan dialami oleh anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Alasan mengapa seseorang mengalami mimpi buruk masih terus diperdebatkan. Ada yang mengatakan mimpi itu merupakan metode pikiran untuk memproses emosi. Ada juga yang mengatakan bahwa mimpi buruk itu merepresentasikan kejadian yang pernah dialami. Penelitian tentang kondisi ini masih terus dilakukan namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kondisi mimpi buruk.
Merangkum dari Hellosehat dan Sleep Foundation, berikut ini 5 hal yang menyebabkan mimpi buruk.
Kondisi stres bisa menjadi pemicu terjadinya mimpi buruk. Hal ini dikarenakan saat tubuh mengalami kelelahan biasanya akan berdampak juga pada pikiran. Ketika akan pergi tidur biasanya otak akan terus memikirkan permasalahan yang terjadi pada hari ini dan akhirnya terbawa sampai ke dalam mimpi.
Cemas dan kekhawatiran juga bisa menjadi pemicu. Misalnya saja kamu besok akan ada ujian dan kamu merasa cemas apakah besok bisa mengerjakannya dengan lancar atau tidak. Selain itu pengalaman traumatis dan perasaan sedih juga dapat mempengaruhi mimpi seseorang menjadi buruk.
Seseorang yang memiliki gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, bipolar, dan skizofrenia lebih rentan mengalami mimpi buruk. Hal ini disebabkan karena penderitanya akan mengalami perubahan suasana hati, perasaan, selera makan sehingga berpengaruh pada pola tidurnya.
Orang yang mengalami Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stres pasca trauma sering mengalami mimpi buruk yang berulang dimana mereka akan mengingat kembali peristiwa masa lalu yang menyebabkan mereka trauma. Ketika gejala PTSD ini memburuk biasanya akan menyebabkan insomnia.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.