Beberapa waktu yang lalu sebuah studi mengenai media sosial dan dokter bedah dipublikasikan dan menjadi perbincangan warganet di media sosial. Penelitan ini diunggah di Journal of Vascular Surgery yang berisi mengenai dokter bedah vascular wanita yang sering menggunggah foto seksi mereka di media sosial.

Hal ini dianggap sebagai tindakan yang enggak professional ketika mengenakan baju-baju yang terbuka dan tergolong seksi, namun karena hal ini malah membuat para tenaga medis wanita ini beramai-ramai memprotes studi tersebut dengan mengunggah foto seksi mereka di media sosial masing-masing.

View this post on Instagram

Acho ta?o injusto quantas coisas ainda acontecem em pleno se?culo XXI. Tem uma doenc?a horri?vel, matando pessoas, arruinando fami?lias... E ainda existem mentes vazias, sim pessoas que se preocupam com vidas alheias e julgam. Eu sou PEDIATRA, fac?o 84 horas semanais de PLANTA?O, tenho CONSULTO?RIO, sou COMPETENTE, uso BIQUI?NI, vou a?s FESTAS, tenho NAMORADO, tenho AMIGOS, tenho FAMI?LIA... Uma coisa na?o exclui a outra. #medbikini

A post shared by Dra. Tassiany Oliveira (@dratassi) on Jul 29, 2020 at 9:45am PDT

Setelah diunggah, banyak yang mengatakan bahwa studi ini memiliki unsur bodyshamming terhadap tenaga medis karena hanya masalah menggunakan bikini. Para pekerja medis wanita pun mengatakan bahwa mereka bebas untuk menggunakan baju apa saja di luar jam kerja dan enggak berpengaruh pada hal apapun.

Kemudian, karena dinilai menuai kontroversi, akhirnya studi tersebut dihapus dari situs jurnal karena dianggap seksi terhadap tenaga medis wanita.

Salah seorang dokter yang diketahui bernama Dokter Candice Myhre mengatakan bahwa studi itu dikerjakan oleh tiga orang laki-laki yang sengaja membuat akun palsu hanya untuk memantau para tenaga medis wanita. Hal ini yang akhirnya membuat Candice mengajak teman-temannya untuk menggunggah foto seksi mereka di media sosial.

"Kami bisa menggunakan bikini, dress, atau kami bisa memakai baju medis. Ini tidak mengubah seberapa baiknya kami dalam menjadi perawat kesehatan. Kami bisa memakai apapun yang kami mau di waktu bebas dan masih bisa menyelamatkan nyawa," tulis wanita yang menjadi petugas kesehatan darurat selagi mengunggah fotonya tengah merawat seseorang sambil mengenakan bikini.

View this post on Instagram

These 5 surf legends don’t care if I wear a bikini ???? to take care of them and I always know they will treat me with respect, kindness and gratitude because we wear the same uniform sometimes. They are also all advocates of smart, successful, strong women! ??????????????????????????????????????????????????????????????? @lakeypeterson @mermaidbabyseaena @kellyslater @lairdhamiltonsurf @shanedorian @surfdiva_official #medbikini???? #medbikini #prosurfer #tavarua #drbikini #lairdsuperfood #outerknown #surfdiva

A post shared by Dr. Candice ???? Myhre (@drcandysurfvival) on Jul 29, 2020 at 11:31am PDT

Dari banyaknya postingan yang dilakukan oleh para tenaga medis wanita ini mengatakan bahwa mereka bisa membuktikan jika mereka bisa tetap bekerja secara professional meski menggunakan baju bikini. Ada juga yang curhat mengenai seorang wanita yang dinilai melalui penampilan mereka padahal mereka memiliki kelebihan yang bisa lebih diperhatikan.

"Seorang wanita bisa menjadi cantik dan pintar. Dia bisa cerdas dan seksi. Dia bisa menyenangkan dan bekerja keras. Dia bisa memakai apapun yang dia mau. Dia bisa menjadi apapun yang dia inginkan. Aku berdiri bersama sesama tenaga kesehatan hari," tulis @dr.audreyxsue.

Baca Juga: Atasi Permasalahan Estetika Wanita Indonesia, Pyfaesthetic Hadir di Acara IMCAS World Congress di Paris, Kepoin Yuk Moms!

Baca Juga: Bikin Tampilan Makin Kece, Converse Ajak Kaum Wanita Temukan 'Edge of Style' dengan Koleksi Ikonik Chuck Taylor! Kamu Suka yang Mana Nih?