Menu

Apa itu Batu Tanduk Rusa Ginjal?

30 Juli 2020 21:15 WIB
Apa itu Batu Tanduk Rusa Ginjal?

Ilustrasi Ginjal. (pinterest/healthcentral)

HerStory, Jakarta —

Beauty, ginjal merupakan salah satu organ penting yang harus dijaga dengan baik secara kesehatan. Hanya saja sebagian orang harus berjuang karena memiliki penyakit batu ginjal yang dapat mengganggu aktivitas keseharian, salah satunya batu tanduk rusa ginjal (staghorn stone).

Apa itu batu tanduk rusa ginjal? 

Batu Ginjal Staghorn (Tanduk Rusa) merupakan salah satu penyakit ginjal akibat terbentuknya material keras yang menyerupai batu yang terdiri dari kristal dan matriks organik. Salah satu jenis batu ginjal berdasarkan letak dan bentuk batunya adalah staghorn stone (tanduk rusa).

Staghorn stone merupakan salah satu batu ginjal yang bentuknya menyerupai tanduk, dan mempunyai cabang-cabang yang terdapat di pelvis renalis sampai mengenai dua atau lebih kaliks renalis, sehingga membentuk gambaran seperti tanduk rusa. Besar kecilnya batu ini tergantung dari ukuran ginjal.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya batu saluran kemih diantaranya:

Faktor Intrinsik:

  • Herediter (keturunan)
  • Paling sering ditemukan pada usia 30-50 tahun
  • Jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan

Faktor Ekstrinsik:

  • Geografi: pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain.
  • Iklim dan temperatur: pada daerah yang temperaturnya lebih tinggi memberikan prevalensi pembentukan batu ginjal lebih tinggi.
  • Asupan air: kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi, dapat meningkatkan batu saluran kemih.
  • Diet: diet tinggi purin, oksalat, dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu saluran kemih
  • Pekerjaan: penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang
  • bergerak.

Gejala Klinis terjadinya batu ginjal:

Gejala batu ginjal seringkali muncul apabila batu sudah berukuran besar dan tertahan dalam ginjal, berpindah ke dalam ureter, atau saat terjadi infeksi. Kondisi ini menimbulkan nyeri hebat yang disebut nyeri kolik ginjal. Gejala yang sering terjadi, di antaranya:

  • Nyeri pinggang, bisa berupa nyeri kolik maupun non kolik. Nyeri kolik terjadi karena aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih.
  • Nyeri tekan atau ketok pada daerah arkus kosta pada sisi ginjal yang terkena.
  • Gejala-gejala infeksi saluran kemih seperti nyeri pinggang, demam, disuria, dan frekuensi buang air kecil bertambah.
  • Hematuri disebabkan dari trauma mukosa saluran kemih yang disebabkan oleh batu, terutama sehabis berolahraga atau melaksanakan aktivitas yang berat karena batu yang ada akan saling bergesekan dan mengikis mukosa saluran kemih. 

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ira Nur Aini