Menu

Waduh! Obesitas Bisa Memengaruhi Kesuburan Lho, Hati-hati ya

04 April 2022 16:20 WIB
Waduh! Obesitas Bisa Memengaruhi Kesuburan Lho, Hati-hati ya

Ilustrasi obesitas. (Freepik/subinpumsom)

HerStory, Bekasi —

Kelebihan berat badan atau obesitas ternyata bisa meengaruhi kemampuan untuk hamil, lho. Obesitas didefinisikan sebagai tingginya kandungan lemak tubuh yang dapat dilihat dari Indeks Massa Tubuh (BMI).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jika indeks massa tubuh (BMI) sama dengan atau lebih besar dari 25 kg/m2, itu dianggap kelebihan berat badan, sedangkan jika BMI sama dengan atau lebih besar dari 30 kg/m2, itu dianggap obesitas.

Studi menunjukkan bahwa wanita dengan lebih dari 29 unit BMI  lebih kecil kemungkinannya untuk hamil. Wanita dengan BMI unit antara 35 dan 40 memiliki peluang 23 hingga 43 persen lebih kecil untuk hamil dibandingkan dengan mereka yang memiliki BMI antara 21 dan 25.

Obesitas mempengaruhi fungsi reproduksi wanita akibat adanya kadar leptin yang tinggi. Gangguan fungsi leptin dapat mempengaruhi ketidakseimbangan kadar hormon kesuburan seperti luteinizing hormone dan estradiol.

Tak hanya itu, obesitas cenderung menyebabkan resistensi insulin yang terkait dengan anovulasi atau kegagalan seorang wanita untuk menghasilkan sel telur dari ovarium setiap bulan.

Siklus menstruasi juga menjadi tidak teratur karena tubuh mengalami berbagai perubahan hormonal yang menyertai obesitas. Obesitas bahkan berpotensi menyebabkan amenore, yaitu tidak adanya perdarahan menstruasi. Dengan demikian, obesitas secara langsung terkait dengan infertilitas.

"Meskipun kadar hormon yang tidak seimbang tidak selalu berarti akan mengalami kesulitan untuk hamil, kamu mungkin mengalami ovulasi dan siklus menstruasi yang kurang teratur yang membuatnya lebih sulit untuk hamil," kata Ob/Gyn Rebecca Starck, MD, sebagaimana dikutip dari Akurat.co.

Selain itu, kebanyakan wanita cenderung menumpuk lemak di daerah perut. Lemak perut menampung hormon androgenik, yang menyebabkan gangguan pada proses ovulasi.

Adapun salah satu efek samping polycystic ovarian syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium  adalah obesitas. Asosiasi Infertilitas Nasional menunjukkan bahwa obesitas umum terjadi pada pasien PCOS, mempengaruhi 50 hingga 60 persen wanita dengan kondisi ini. Gejalanya mungkin lebih buruk jika seorang wanita mengalami obesitas.

Mencapai berat badan yang sehat memiliki hasil yang jauh lebih baik, terutama dengan semua faktor risiko yang menyertai kelebihan berat badan dan kehamilan. Berat badan yang sehat dapat membuat kehamilan lebih lancar.

Meskipun belum terbukti bahwa menurunkan berat badan untuk mencapai BMI rata-rata (18 hingga 25) dapat meningkatkan kemungkinan pembuahan pada wanita, penelitian menunjukkan bahwa penurunan moderat bahkan lima hingga tujuh persen lemak tubuh dapat meningkatkan peluang ovulasi dan mengatur menstruasi.

"Untuk membantu mencapai tujuan, fokuslah untuk membuat pilihan yang sehat setiap hari. Itu terkadang bisa menjadi perbedaan dalam membantu tubuh berovulasi secara teratur," pesan Starck.

Selain masalah kesuburan, obesitas pada wanita dapat meningkatkan risiko keguguran, diabetes gestasional, komplikasi dari tekanan darah tinggi hingga preeklamsia.

Baca Juga: Bikin Khawatir, Ini 6 Arti Mimpi Keguguran di Toilet Padahal Sedang Tak Hamil, Pertanda Baik atau Buruk Ya?!

Baca Juga: Rezeki Nomplok! Ini 3 Zodiak yang Akan Hamil di Tahun 2024, Kamu Salah Satunya Bukan?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya