Ilustrasi ibu memarahi anak. (Freepik/Edited by HerStory)
Meskipun memiliki sisi polos dan jujur, anak juga dapat mengembangkan sifat-sifat yang mungkin kurang menyenangkan bagi orang tua, dan orang lain secara umum.
Faktanya, perilaku buruk seorang anak seringkali merupakan akibat dari tidak didengarkan atau dimanjakan secara berlebihan.
Jika Moms merasa anak sudah mulai menunjukkan perilaku buruk, berikut beberapa cara untuk memperbaiki perilaku anak sebelum terlambat, dilansir dari Times of India.
Pada saat anak mulai mengembangkan keterampilan bahasa dan kognitif, mulailah menetapkan aturan dasar. Jangan menunggu tumbuh dewasa, sebaliknya perkenalkan anak pada nilai-nilai yang baik, rutinitas yang tepat, dan keyakinan positif sejak dini. Nilai dan kebiasaan baik itu akan tetap bersamanya hingga dia tumbuh dewasa. Dia akan tumbuh menjadi anak yang baik dan pengertian.
Orang tua juga harus membantu anak untuk membedakan antara apa yang salah dan benar. Itu akan membantu anak dalam menjalani hidupnya dengan lebih tahu. Selain itu, biarkan anak tahu ketika dia melakukan kesalahan dan hargai atas perbuatan baik yang dilakukannya. Bantu anak membuat pilihan yang tepat dalam hidup dan jangan memberikan kritik terlalu keras atas kesalahan yang diperbuatnya.
Jangan menjadi orang tua yang hanya tahu cara berceramah. Sebaliknya, buat diri Moms mampu mendengarkan anak. Dalam hal mengasuh anak, komunikasi harus menjadi proses dua arah. Sama seperti mengharapkan anak untuk mendengarkan, Moms juga harus belajar untuk "memberikan telinga" kepada anak.
Bantu anak menemukan solusi untuk masalahnya. Dengan cara ini, anak akan menaruh kepercayaan pada Moms!
Kritik produktif itu bagus. Tetapi jika Moms terus menghitung kekurangan anak, itu akan membuat anak menahan diri untuk tidak membuka diri kepada Anda.
Anak akan menjadi pemberontak dan tidak akan mendengarkan apa pun yang Moms katakan. Jika Bunda ingin menghindari keadaan seperti itu, daripada mengkritik atas kesalahannya, hargai upaya yang dilakukan. Beri pujian, hadiah dan buat anak merasa istimewa.
Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda agresi atau amarah, jangan menunggu sampai dia mengamuk. Pastikan Moms mengambil tindakan dan jika terus berlanjut, beri konsekuensi. Biarkan anak tahu bahwa dia tidak akan lolos dari perilaku buruk.
Orangtua harus memberikan contoh yang baik. Jika Moms berbohong, menunjukkan agresi, memandang rendah orang, anak akan melakukan hal yang sama. Kesombongan bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir, melainkan berkembang karena pengaruh di sekitarnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Akurat
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.